"Kendaraan terjebak antrian sejak pukul 07.00 WIB baik dari arah Padangpariaman-Padangpanjang maupun sebaliknya," kata Yanto supir minibus satu perusahaan biro perjalanan wisata, di Kota Padang Minggu (27/6).
Menurutnya, kemacetan arus lalulintas terjadi sejak dari daerah Koto Baru Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Padangpariaman.
"Kemacetan ini disebabkan adanya longsor sertai banjir yang berada di kawasan Silaiang Karing, Kota Padangpanjang," katanya.
Dia menambahkan, kemacetan ruas di jalan dari arah Bukittinggi menuju Padangpariaman terjadi sepanjang 60 km.
"Akibatnya ratusan kendaraan terjebak macet di ruas di jalan dari arah Bukittinggi menuju Padangpariaman terjadi sepanjang 60 km," katanya.
Sementara itu, Kasat.Lantas Padangpanjang,AKP Ari Paloh, mengatakan ruas jalan Bukittinggi menuju Padangpariaman terjadi macet total.
"Akibat bencana longsor kembali terjadi di kawasan Silaiang, Kota Padangpanjang, ruas jalan ruas jalan Bukittinggi menuju Padangpariaman terjadi macet total,"kata Ari Paloh saat dihubungi melalaui telepon seluler.
Menurutnya, longsor terjadi pada Minggu (27/6) sekitar pukul 04.00 WIB mengakibatkan jalur tersebut putus total, namun tidak ada korban jiwa.
Kondisi jalan cukup parah tertutup material tanah akibat longsor tersebut. "Namun sejumlah petugas sudah diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas yang melintasi jalan tersebut," katanya.
Dia menambahkan, saat ini Dinas Perkejaan Umum bersama pihak kepolisian mengangkat material yang menimbun badan jalan.
"Agar jalan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan yang melintasi, petugas yang berada dilapangan memakai sistem buka-tutup," katanya.
Dia berharap, bagi kendaraan yang mau melintasi jalan Bukittingi menuju Padangpariaman agar melewati jalur alternatif.
Ruas jalan alternatif lainnya menuju Kota Padangpanjang dan Bukittinggi, yakni lewat jalur Padang - Padang Pariaman - Lubuk Basuang - Danau Maninjau - Kelok 44 - Kota Bukittinggi, atau rute Padang - Solok - Danai Singkarak - Padangpanjang - Bukittinggi.
"Pengemudi agar tetap waspada saat melintasi poros jalan itu, apalagi saat turun hujan lebat, karena rawan longsor pada bagian badan jalan dan lereng perbukitan," katanya. (ZON/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010