Obsesi besar membuat Provinsi Suphan Buri, Thailand belajar dari Kota Ambon untuk bisa menjadi kota musik,Ambon (ANTARA) - Salah satu provinsi di Thailand Tengah, Suphan Buri belajar menjadi kota musik dunia dari Kota Ambon, Provinsi Maluku, yang telah ditetapkan menjadi kota musik dunia versi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Obsesi besar membuat Provinsi Suphan Buri, Thailand belajar dari Kota Ambon untuk bisa menjadi kota musik," kata Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, di Ambon, Minggu.
Thailand sendiri, katanya, sedang mempersiapkan beberapa kota di negeri tetangga itu untuk menjadi kota-kota kreatif versi UNESCO, di antaranya kota kuliner, musik dan juga astronomi.
Ambon sebagai kota musik dunia versi UNESCO, kata dia, diundang menjadi salah satu "focal point" untuk memaparkan dan memberi masukan dan saran kepada Thailand.
Ia mewakili Kota Ambon untuk menjadi narasumber pada kegiatan Chiang Mai Creative Cities Network Forum 2021 di Thailand.
Dalam kegiatan tersebut, Kota Ambon sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia, juga diminta menjelaskan bagaimana menjaga eksistensi sebagai salah satu kota kreatif di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
"Kota dunia yang tengah mempersiapkan diri, benar-benar membutuhkan masukan dan belajar dari kota-kota kreatif yang ada di Asia, baik dari Jepang, China, Thailand sendiri, dan juga Kota Ambon dari Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan sebelum diselenggarakannya forum tersebut, dirinya sudah sering dihubungi pihak Pemerintah Provinsi Suphan Buri guna membicarakan persiapan tersebut.
"Sebagaimana Kota Ambon juga pernah menerima masukan dari kota musik terdahulu, sekarang waktunya Ambon berbagi dengan kota-kota yang lain," demikian Ronny Loppies.
Baca juga: Indonesia ajukan Ambon sebagai kota musik dunia
Baca juga: Kota musik dunia bisa disandang Ambon, sebut direktur Unesco
Baca juga: Sembilan WN Thailand dipulangkan dari Ambon
Baca juga: Tongyeong dan Adelaide Dukung Ambon Kota Musik
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021