Yerusalem (ANTARA News/AFP) - Diplomat asing perlu mengunjungi Gaza dan membuat keputusan sendiri mengenai kenyataan di wilayah itu, kata seorang menteri Israel, Minggu, yang mendukung seruan serupa yang telah dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman.

"Penting bagi para menteri luar negeri, yang diundang oleh menteri luar negeri Israel, untuk mengunjungi Gaza," kata Menteri Kesejahteraan Isaac Herzog kepada wartawan pada pertemuan kabinet mingguan.

"Mereka akan melihat sendiri bahwa gambar gelap yang dibuat dari luar tidak (sesuai dengan) kenyataan yang ada di lapangan," kata menteri itu, yang juga seorang anggota senior partai Buruh Israel.

Israel bersikeras bahwa meski kehidupan di Gaza sulit, situasi di wilayah miskin Palestina itu tidak dilanda krisis kemanusiaan.

"Situasi di Gaza tidak mudah namun orang harus ingat bahwa daerah itu ditaklukkan oleh Hamas, daerah itu digunakan sebagai sebuah pangkalan teroris," tuduh Herzog. "Itulah tragedi nyata Gaza."

Pekan lalu, menteri luar negeri Israel mengisyaratkan bahwa Menlu Italia Franco Frattini akan memimpin sekelompok menteri Eropa mengunjungi Gaza untuk misi pencari fakta, yang mengakhiri blokade diplomatik Israel terhadap wilayah kantung yang dikuasai Hamas itu.

Usul tersebut disampaikan hanya beberapa hari setelah Israel mengendurkan blokade terhadap impor ke Gaza dan akan mengizinkan semua barang "sipil" memasuki wilayah pesisir tersebut namun tetap melarang senjata dan barang tertentu dengan kegunaan ganda.

Langkah pengenduran itu diumumkan di tengah meningkatnya tekanan internasional setelah penyerbuan mematikan Israel terhadap kapal bantuan tujuan Gaza pada 31 Mei.

Israel menyulut amarah dunia ketika pasukannya membunuh sembilan aktivis Turki selama penyerbuan terhadap kapal bantuan pada Senin pagi (31/5). Hubungan Israel-Turki terperosok ke tingkat terendah sejak kedua negara itu mencapai kemitraan strategis pada 1990-an.

Setelah serangan itu, Mesir, yang mencapai perdamaian dengan Israel pada 1979, membuka perbatasan Rafah-nya untuk mengizinkan konvoi bantuan memasuki wilayah Gaza -- kalangan luas melihatnya sebagai upaya untuk menangkal kecaman-kecaman atas peranan Mesir dalam blokade itu.

Kairo, yang berkoordinasi dengan Israel, hanya mengizinkan penyeberangan terbatas di perbatasannya sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007.

Kekerasan parah dalam penyerbuan menjelang fajar Senin (31/5) oleh pasukan Israel terjadi di kapal Turki, Mavi Marmara, yang memimpin armada kapal bantuan menuju Gaza.

Israel berkilah bahwa penumpang-penumpang kapal itu menyerang pasukan, namun penyelenggara armada kapal itu menyatakan bahwa pasukan Israel mulai melepaskan tembakan begitu mereka mendarat.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Jalur Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010