"Korban ditemukan pada Sabtu (26/6) sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, dengan kondisi tubuh terkoyak akibat sambaran buaya," kata Kepala Desa Bagendang Hilir, Erawan, di Sampit, Sabtu.
Dikatakannya, korban sendiri pada saat kejadian sedang mencuci pakaian di lanting (pelabuhan apung sederhana) di pinggir sungai Mentaya.
Menurut Erawan, tubuh korban ditemukan pertama kali berada di bawah rumah warga yang berada di pinggir sungai Mentaya dengan posisi tertelungkup ke arah hilir sungai.
Kondisi jasad korban sangat tragis dengan lengan kanan korban terdapat luka robek dan bagian kepala terdapat luka memar, kuat dugaan korban dimangsa buaya.
"Korban menghilang sejak Jumat (25/6) pagi sekitar pukul 05.30 WIB dan ditemukan sehari kemudian dengan kondisi luka di tubuh dan sudah tidak bernyawa," katanya.
Pada saat itu korban mencuci pakaian di lanting belakang rumahnya, kegiatan mencuci pakaian di sungai merupakan kebiasaan warga setempat dan sebelumnya memang tidak pernah ada kejadian seperti itu, meski warga sekitar mengetahui di sekitar pemukiman mereka ada buaya.
Sejak dikabarkan hilang, keluarga korban bersama warga setempat bersama petugas kepolisian berusaha melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Mentaya terutama di sekitar kejadian.
Erawan mengungkapkan, sebelum menghilang, korban sempat berteriak minta tolong, namun teriakan minta tolong itu tidak berlangsung lama.
"Pada waktu bersamaan warga sekitar juga sempat mendengar suara gemuruh dari sungai, kami menduga suara itu ditimbulkan oleh buaya, jadi kuat dugaan Juwaryah menjadi korban sambaran buaya," kata dia. (KR-GR/S006)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010