Mempelajari bahasa Inggris dengan benar dan cara yang tepat seharusnya menjadi kebutuhan dan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, serta berbagai cara yang positif dan menyenangkan.
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bekerja sama dengan Anglia Indonesia yang berpusat di Chichester, Inggris, dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa tingkat SMP dan SMA atau sederajat.
Kerja sama itu dalam bentuk pemberdayaan kepada para peserta didik dan juga kepada orang tua di lingkungan komunitas sekolah melalui cara belajar yang inovatif untuk membangun karakter positif.
Perwakilan Pengurus Besar - Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri PGRI Fransiska Susilawati dalam keterangan tertulis, Minggu, menyampaikan generasi muda Indonesia harus mampu dan terampil menggunakan apa saja untuk belajar dan harus siap untuk belajar dari siapa saja dan dimana saja.
“Kesempatan belajar ini diharapkan mampu memberikan kesempatan yang baik dan seluas luasnya bagi peserta didik Indonesia untuk bertemu dan belajar dengan teman sebayanya yang berasal dari belahan dunia yang berbeda,” ujar Fransiska.
Baca juga: Pelatihan Bahasa Inggris se-Asean fokus pada manajemen bencana
Dengan begitu siswa akan memiliki wawasan yang lebih luas dan sekaligus pada saat yang bersamaan dapat membangun jaringan global yang baik, tambahnya.
Program ini merupakan sebuah kolaborasi yang juga akan dikembangkan bersama Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI.
Pakar teknologi dan juga akademisi sekaligus Presiden SLCC, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA. meminta para guru maupun siswa selalu semangat dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dengan cara yang inovatif.
“Indonesia dikelilingi negara-negara lain yang mayoritas menggunakan bahasa Inggris, baik sebagai bahasa ibu, maupun sebagai bahasa keduanya. Untuk itu mempelajari bahasa Inggris dengan benar dan cara yang tepat seharusnya menjadi kebutuhan dan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, serta berbagai cara yang positif serta menyenangkan. Bersama Anglia, kedua hal itu dapat diwujudkan, bahkan sekaligus membangun jaringan, sebagai sebuah keluarga dan komunitas belajar secara internasional,” kata Prof. Eko.
Baca juga: Waktu yang tepat untuk ajari anak bahasa Inggris
Sementara itu, Noviya Setiyawaty, Project Manager & Indonesia Representative Asean Education Group (AEG) Anglia Indonesia, mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris itu harus secara lengkap serta mencakup empat kompetensi dasar yaitu aspek membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
Keempat kompetensi tersebut harus terus dibangun secara terstruktur serta bertahap ini menjadi sebuah keharusan yang praktikal dan juga bermakna saat pembelajaran berlangsung.
“Selain belajar dan berlatih melalui platform digital, Anglia secara mandiri dan fleksibel akan ada juga pendampingan dari fasillitator dan instruktur untuk mempelajari bahasa Inggris sebagai aspek keilmuan dan tata bahasa secara bertahap sesuai tingkatnya masing-masing,” lanjut Noviya.
“Kami ingin memberi kesempatan kepada siswa memulai secara lebih awal, di jenjang pendidikan SMP, SMA maupun SMK di tahap awal ini,” sambung Noviya.
Baca juga: Glenn Fredly pelajari bahasa Inggris secara otodidak dari musik dan film
Program gelombang pertama ini akan berjalan selama 10 minggu ke depan, didampingi dan dikembangkan sebagai sebuah proses pengalaman baru bagi Anglia maupun sekolah-sekolah yang terlibat.
Untuk program yang saat ini didukung oleh Pemerintah Belanda ini, Anglia Indonesia masih membuka program untuk gelombang kedua dan seterusnya.
Pada gelombang pertama ini terdapat 11 sekolah di Indonesia yang telah bergabung mengikuti program mewakili jenjang SMP, SMA dan atau SMK. Jenjang SMP, antara lain SMP Cipta Cendikia Bogor, SMP Regina Pacis Surakarta, SMP Edu Global Bandung, dan SMP Maria Assumpta Klaten. Sementara jenjang SMA diwakili SMA Plus PGRI Cibinong, SMA Negeri 2 Bogor, SMAIT At Taufiq Bogor, SMA Regina Pacis Surakarta, dan SMAK 1 Penabur Jakarta. Tidak ketinggalan dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga ikut bergabung, yaitu SMK Negeri 26 Jakarta, dan SMK Cor Jesu Malang.
Baca juga: Belajar bahasa asing lebih mudah dengan seni
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021