Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Azis Syamsuddin menekankan mitigasi bencana melalui pemanfaatan teknologi menjadi poin penting yang harus mulai diterapkan oleh pemerintah daerah (pemda).
"Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat," kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Kondisi tersebut, kata dia, berkaca dari bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) maupun musibah gempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Pemkab Malang tetapkan status tanggap darurat bencana gempa
Baca juga: Dampak gempa susulan dirasakan di wilayah Jawa Timur hingga DIY
Selain mitigasi bencana, ia mengharapkan langkah tersebut diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat, khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai.
Ia menyatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan riset pascabencana di Adonara, NTT. Masyarakat yang selamat dari musibah bencana di wilayah tersebut karena mendapat informasi dari grup WhatsApp.
"Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat," ujar Azis.
Bencana yang menerpa Adonara maupun peristiwa yang terjadi di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu, dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.
"Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam," ucap politikus Partai Golkar itu.
Azis juga merespons langkah BMKG yang telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dampak adanya Siklon Tropis Seroja, tidak hanya hujan lebat, muncul pula gelombang setinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT. Kemudian tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa.
"Analisa-analisa dan informasi seperti ini dibutuhkan. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," kata Azis seraya menyampaikan bela sungkawa terhadap korban meninggal akibat musibah gempa di Kabupaten Malang.
Baca juga: Bencana NTT, korban meninggal bertambah jadi 174 orang
Baca juga: Jangan ada lagi lara di Adonara
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021