Kapolsekta Sungai Kunjang, Ajun Komisaris Polisi Eko Suroso, kepada wartawan di Samarinda, Minggu sore menyatakan, aksi perampokan itu diperkirakan berlangsung antara pukul 04.00 hingga 05.00 WITA.
"Seorang wakar (penjaga malam) di Perumahan Korpri Jalan Jakarta masih melihat mesin ATM itu saat melakukan patroli sekitar pukul 03. 00 WITA. Jadi, aksi perampokan itu kami perkirakan berlangsung pukul 05.30 WITA," kata Eko Suroso.
Kawanan perampok yang diperkirakan lebih tiga orang itu, kata dia.
"Peristiwa itu baru diketahui warga sekitar pukul 07.00 WITA. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari ATM itu curiga setelah melihat melihat mesin ATM itu hilang sehingga melaporkannya ke Polsekta Sungai Kunjang," katanya.
Ada warga yang mendengar suara gaduh dan pukulan benda keras serta ada bunyi mesin mobil saat kejadian, katanya.
Polisi, ujar Eko Suroso, juga telah meminta keterangan kepala pengamanan (chief of security) Bank Mandiri Samarinda.
"Dari keterangan Chief Security Bank Mandiri, mesin ATM itu diperkirakan berisi uang Rp190 juta," ujarnya.
Polisi, masih menyelidiki untuk mengungkap aksi perampokan mesin ATM yang baru pertama kali terjadi di wilayah hukum Sungai Kunjang selama 2010.
"Untuk kepentingan penyelidikan, lokasinya kami beri garis polisi. Sangat minim bukti-bukti yang tertinggal di TKP (tempat kejadian perkara), sehingga kami berharap aksi perampokan ini akan terungkap dari hasil rekaman CCTV," katanya.
Pelaku diduga komplotan perampok spesialis mesin ATM sebab perampokan tersebut membutuhkan keahlian khusus.
Kawanan perampok juga juga memotong kabel CCTV di ATM agar jejaknya tidak terrekam.
Polisi juga akan melakukan identifikasi terhadap para pelaku perampokan yang pernah ditangkap dengan meminta bantuan Poltabes Samarinda dan berkoordinasi dengan beberapa Polres di Kaltim.(A053/S027)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010