Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Sejumlah fasilitas publik di Kabupaten Trenggalek dilaporkan rusak terdampak gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang kawasan pesisir selatan Jawa Timur, Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Kepala pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto di Trenggalek, Sabtu mengatakan, belum ada laporan korban jiwa sejauh ini.

"Yang rusak kebanyakan fasilitas publik. Pendataan sampai saat ini masih kami lakukan," katanya.

Beberapa fasilitas publik yang rusak antara lain kantor Kecamatan Durenan, tiga kantor desa dan satu unit bangunan sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Tugu.

Selain merusak fasilitas publik, sejumlah rumah warga juga dilaporkan rusak dengan tingkat keparahan berbeda.

Baca juga: BPBD Jatim: Tiga warga Kabupaten Malang meninggal akibat gempa

Bangunan SMPN 2 Tugu rusak dan atap ambruk di Trenggalek, Sabtu (10/4/2021). ANTARA/HO-Dok.pribadi


Total bangunan yang dilaporkan rusak hingga Sabtu petang baru tercatat tujuh titik. Namun karena pendataan masih berlangsung, jumlah bangunan fasilitas publik maupun rumah warga yang terdampak gempa diperkirakan masih akan terus bertambah.

"Dari tujuh titik ini, laporan sementara yang masuk. Kami belum bisa menentukan tingkat kerusakan akibat gempa. Mungkin besok tim akan mendatangi tiap lokasi untuk menilai tingkat kerusakan," kata Joko.

Gempa tektonik dengan titik episentrum 90 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang, dan kedalaman sekitar 35 kilometer di dalam perut bumi itu sempat mengejutkan warga Trenggalek dan daerah-daerah pesisir selatan Jawa Timur lainnya.

Baca juga: 700 Tagana diterjunkan bantu korban gempa Malang

Bangunan Kantor Keamatan Durenan rusak ringan dan sebagian genting melorot di Trenggalek, Sabtu (10/4/2021). ANTARA/HO-Dok.pribadi

Banyak warga yang sebelumnya berada di dalam rumah ataupun bangunan lain semburat keluar. Goncangan gempa yang awalnya pelan terasa semakin kencang dan berlangsung cukup lama.

Sebegitu kuatnya guncangan gempa sehingga menyebabkan puluhan bahkan ratusan bangunan di desa-desa yang berada di sekitar episentrum gempa mengalami kerusakan.

Selain kerusakan sejumlah fasilitas publik dan bangunan rumah warga, kerusakan lebih banyak terpantau di Tulungagung dan Blitar. Di Tulungagung data BPBD terbaru menyebut ada 49 bangunan rumah penduduk yang porak-poranda. Kerusakan itu tersebar di 28 desa 12 kecamatan, dengan dampak terbanyak terpantau di Kecamatan Kalidawir.

Baca juga: BPBD: 14 kecamatan di Jember terdampak gempa bumi
Baca juga: Menko PMK pantau penanganan gempa bumi di Jawa Timur

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021