Ramallah (ANTARA News/AFP) - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan, Sabtu, ia akan mengadakan perundingan langsung dengan Israel, jika ada kemajuan dalam pembicaraan tak langsung Israel-Palestina yang dipimpin AS dalam beberapa bulan yang akan datang.
Ia tampaknya telah mengurangi tuntutan sebelumnya akan penghentian sepenuhnya pembangunan permukiman Yahudi sebelum dilancarkannya kembali pembicaraan damai langsung yang terakhir ditangguhkan pada saat perang Gaza Desember 2008-Januari 2009.
"Syarat dasar kami tetap bahwa harus ada penghentian sepenuhnya permukiman, dan itulah mengapa kami melakukan perundingan tidak langsung," kata Abbas pada wartawan di Ramallah.
"Tapi kami mengatakan, jika ada kemajuan dalam periode yang ditentukan oleh Liga Arab bagi perundingan itu, yakni empat bulan, di mana kami dapat membicarakan perbatasan dan keamanan, maka tidak akan ada hal yang akan mencegah kami untuk melakukan pembicaraan langsung," katanya.
Pernyataan Abbas itu tiba sebelum pertemuan 6 Juli di Washington antara Presiden AS Barack Obama dan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seorang pejabat senior Palestina, sementara itu, menyatakan Abbas akan bertemu, Kamis, di kota Ramallah di Teli Barat, dengan utusan khusus AS George Mitchell yang menengahi pembicaraan tidak langsung tersebut.
Abbas setuju untuk melancarkan apa yang disebut sebagai "pembicaraan dekat" itu pada Mei lalu setelah menjamin dukungan Arab, dan sejak itu telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan tidak langsung dengan Mitchell, tapi dengan tidak ada pertanda kemajuan yang tampak. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010