"Kami imbau warga yang rumahnya rusak sedang dan berat untuk tidak menempati rumah tersebut, karena dikhawatirkan bisa roboh sewaktu-waktu," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang saat dihubungi per telepon di Lumajang.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendirikan posko pengungsian di Kantor Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, untuk warga yang rumahnya rusak berat di sekitar setempat, sedangkan warga di beberapa titik mendirikan pengungsian di masing-masing rumah.
"Kami sudah membuka posko pengungsian di Kantor Desa Kaliuling. Rencananya BPBD bersama Bupati Lumajang akan ke sana, namun kondisi sudah malam dan lokasi ke sana juga cukup jauh, sehingga dilanjut besok dan akan bermalam di Kecamatan Pronojiwo," katanya.
Menurutnya BPBD Lumajang sudah menyiapkan sarana dan prasarana pengungsian dan kebutuhannya, berupa dua tenda pengungsi, sebanyak 150 lembar selimut, dan lima lembar terpal.
"Pendataan petugas di lapangan terus dilakukan, sehingga jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa bumi Malang juga terus bertambah," katanya.
Joko mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Kami imbau warga memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengunjungi rumah warga yang rumahnya rusak akibat gempa di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, dan rencananya akan dilanjutkan ke Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
"Ada dua kecamatan yang terdampak parah akibat gempa yakni Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021