Huntsville, Kanada (ANTARA News/AFP) - Para pemimpin negara-negara kaya yang tergabung dalam Kelompok Delapan (G8), Sabtu, mengingatkan pemulihan ekonomi global dari krisis masih rapuh.

Kondisi ini membahayakan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) tahun 2015 yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Pertemuan tahunan kami (G8) berlangsung di saat dunia mulai pulih dari krisis ekonomi terbesar sepanjang generasi," demikian isi komunike bersama pertemuan para pemimpin G8.

Melambatnya perekonomian dunia itu mengancam upaya negara-negara berkembang mencapai MDGs.

"Krisis telah sangat mengganggu upaya mencapai target MDGs 2015. Diperlukan komitmen bersama baru," kata para pemimpin G8 itu.

Dalam hal ini, baik kelompok negara maju dan berkembang "harus bekerja lebih banyak".

Para aktivis yang menggelar pertemuannya bersamaan dengan KTT G8 di Kanada mengkritik dan menuduh negara-negara terkaya dunia itu gagal memenuhi janjinya lima tahun lalu.

Ketika itu, G8 berjanji menggelontorkan dana bantuan 20 miliar dolar AS.

Pada KTT Kanada itu, para pemimpin G8 berjanji memperbaiki mekanisme monitoring mereka sehingga di masa mendatang mereka bisa diminta memenuhi tanggungjawabnya sekiranya mereka mengabaikan janji.

"Kami, Kelompok Delapan, siap melaksanakan kepemimpinan dan memenuhi kewajiban kami," kata para pemimpin G8 dalam komunike bersamanya itu.

Negara-negara anggota PBB sepakat untuk mengupayakan pencapaian target pembangunan milenium tahun 2015 guna mengurangi tingkat kemiskinan dan kelaparan, meningkatkan hak perempuan dan anak, serta memperbaiki mutu pendidikan. (R013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010