Ambon (ANTARA News) - Sejumlah artis nasional diprogramkan dilibatkan menggalang dana oleh Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Maluku untuk membantu empat penderita jantung yang penyelenggarannya dijadwalkan di Ambon pada 17 Juli 2010.
Ketua Harian YJI Cabang Utama Maluku, Ny.Ade Tuanakotta, di Ambon, Sabtu, membenarkan, koordinasi sedang dijalin dengan sejumlah artis di Jakarta untuk mendukung penggalangan dana bagi pengobatan empat penderita ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
"Artis tetap dihadirkan guna menggugah kepedulisian sosial masyarakat sehingga memiliki tangggung jawab moril kepada sesama anak bangsa Indonesia bernasib kurang beruntung," ujarnya.
Ade Tuanakotta mengemukakan empat pasien penyakit jantung di Kota Ambon tercatat tiga di antaranya adalah anak-anak.
Keempatnya adalah Bayu Letty (1,8) , M. Lating (8), Marike Lilian dan Wiliam Hatumessa (27).
"Empat orang itu dalam waktu dekat akan diberangkatkan ke Jakarta untuk menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita," katanya.
Ade Tuanakotta mengemukakan, keempat orang itu mengalami gangguan pada klep jantungnya sehingga dibutuhkan pengobatan dengan fasilitas yang memadai di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
"Jadi penggalangan dana juga telah dilakukan dengan puncaknya saat malam dana dijadwalkan pada 17 Juli 2010 sehingga sosialisasi diintensifkan digalakkan," ujarnya.
Pasien lumpuh
Ade Tuanakotta yang juga Karo Kesejahtraan Sosial (Kersa) Setda Maluku itu menambahkan pihaknya melalui koordinasi dengan Pemprov setempat juga membantu tiga pasien lumpuh dengan tahap awal memberikan kursi roda kepada anak-anak dari Lukas Weheb (46) yang sedang berada di Jakarta untuk proses pengobatan," katanya.
Kursi roda tersebut telah diserahkan kepada Lukas dan istrinya Petronela (42) yang sedang mengontrak rumah di kawasan Pekayon, Jakarta Timur pada 2 Juni 2010," katanya, di Ambon, Jumat.
Ketiga kakak beradik dari enam bersaudara yang lumpuh itu adalah Mestewan Weheb (22), Samuel Weheb (19) dan Heri Weheb(10).
"Mestewen adalah kakak tertua yang mengalami kelumpuhan pada 2005, Samuel anak ketiga dan Heri ke lima masing - masing di tahun 2007 . Jadi praktis tidak bisa meyelesaikan pendidikan," ujar Tuanakotta yang khawatir si bungsu, Abner (5) juga bisa mengalami nasib serupa.
Ade Tuanakotta menambahkan Pemprov Maluku juga telah menyerahkan dana Rp25 juta untuk membantu biaya operasi balita penderita peradangan di saluran pernapasan, Alisia Marthinus (0,7 tahun) yang berada di Jakarta sejak April 2010 akibat menelan baterai .
Sekda Maluku, Ros Far - Far menyerahkan bantuan kepada ayah balita tersebut, Marlon Marthinus , di Jakarta pekan lalu guna membantu pengobatan Alisia yang awal sakitnya akibat menelan baterai senter laser pada awal 2010.
(T.L005/A011/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010