Seoul (ANTARA News) - Partai komunis yang berkuasa di Korea Utara Sabtu mengatakan, pihaknya akan menggelar pertemuan perwakilan partai September depan, untuk memilih para pemimpin baru, kata media resmi Pyongyang.
Sidang tersebut dilakukan untuk "memilih badan pimpinan tertinggi partai", menurut pengumuman yang disiarkan oleh Kantor Berita Korea Utara (KCNA), layaknya dikutip AFP.
Sidang itu merupakan pertemuan semacam ketiga yang dilakukan Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa sejak negara komunis tersebut dibentuk pada 1948, dan tampaknya akan menunjuk putra pemimpin Kim Jong-Il sebagai pewaris politiknya, menurut seorang analis.
"Biro Politik Komite Pusat WRK memutuskan untuk menggelar pertemuan itu pada awal September, Juche 99 (tahun 2010), guna memilih badan pimpinan tertinggi," kata KCNA.
"Kami kini menghadapi tugas revolusi suci untuk membangun WPK ... sebagai partai besar dan abadi dari (mendiang pendiri Korea Utara) Kim Il-Sung serta terus meningkatkan fungsi militasinya, dan peran besarnya terhadap negara sebagai negara sosialis yang kuat dan sejahtera," ujarnya.
Seorang analis mengatakan, konferensi itu akan menjadi perhelatan politik penting dan sangat besar, dan akan meningkatkan status Kim Jong-Un, putra termuda Kim Kong-Il.
"Ini adalah pertemuan yang sangat jarang terjadi," kata Kim Yeon-Chul, profesor Universitas Inje, kepada AFP.
Dia menambahkan, bahwa dua pertemuan besar sebelumnya diselenggarakan pada tahun 1950-an dan kemudian 1960-an.
"Melalui konferensi ini, Korea Utara tampaknya akan memberikan status resmi kepada Kim Jong-Un sebagai pewaris ayahnya," katanya.
Kepala intelijen Korea Selatan mengatakan pada pekan ini, bahwa kesehatan Kim Jong-Il yang memburuk membuatnya untuk mempercepat persiapan alih-kekuasaan kepada Kim Jong-Un.
Won Sei-Hoon, direktur Dinas Intelijen Nasional, mengatakan kepada parlemen Kamis, bahwa Kim Jong-Un, 27 tahun, mendapat peranan lebih besar di bidang pembuatan kebijakan ketimbang sebelumnya, dan sering mendampingi ayahnya dalam kunjungan-kunjungan peninjauan.
Spekulasi mengenai suksesi di Korea Utara makin digencarkan setelah Kim Jong-Il, kini 68 tahun, menderita stroke pada Agustus 2008.
Sejak sembuh dia kembali melaksanakan tugasnya.
(Uu.H-AK/S008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010