New York (ANTARA News) - Dolar AS melemah terhadap euro pada Jumat, setelah kesepakatan reformasi keuangan Amerika Serikat yang disepakati di Kongres mendorong selera terhadap risiko (risk appetite) para investor dan menguntungkan mata uang tunggal Eropa.
AFP melaporkan bahwa pada 2100 GMT, euro berpindah tangan pada 1,2381 dolar AS di New York, setelah dikutip 1,2328 dolar AS akhir Kamis.
Dolar tetap stabil terhadap mata uang Jepang, pada 110,51 yen, sama seperti hari sebelumnya.
Samarjit Shankar, analis di Bank of New York Mellon, mengatakan, ia mendeteksi "sedikit pemulihan dalam selera risiko sebagai akibatnya di mana dolar AS berada pada posisi jual neto pada neraca."
"Yang menarik, kita juga melihat pelaku pasar membeli euro pada langkah moderat sekalipun sebagai indikator iFlow kami menunjukkan utang obligasi zona euro tetap tidak disukai."
Pasar AS Jumat menanggapi berita bahwa negosiator dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat AS telah mensepakati konsensus reformasi luas sistem keuangan AS.
Sementara industri keuangan berjuang keras terhadap beberapa ketentuan, saham perbankan meningkat pada Jumat, karena investor menyatakan lega bahwa RUU itu akhirnya disepakati.
"Tampaknya bahwa sementara analis masih mencerna rincian proposal keuangan, reaksi pasar telah menguntungkan," kata Nick Bennenbroek dari Wells Fargo.
Departemen Perdagangan mengumumkan sebelum pasar dibuka, revisi turun pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama menjadi 2,7 persen. Tapi revisi kedua dan terakhir itu berdampak kecil terhadap investor.
Terhadap mata uang utama lainnya, dolar naik menjadi 1,0936 franc Swiss dari 1,1023 sehari sebelumnya, sedangkan pound Inggris naik menjadi 1,5059 dolar dari 1,4926.
(A026/A023)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010