New York (ANTARA News) - Harga minyak melonjak pada Jumat karena pasar mengkhawatirkan pasokan global menyusul cuaca buruk di Laut Karibia yang mengancam berkembang menjadi badai di kawasan penghasil minyak Teluk Meksiko.
AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Agustus, melonjak menjadi 78,86 dolar AS per barel, naik 2,35 dolar AS dari penutupan Kamis.
Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Agustus melambung 1,65 dolar AS menjadi mantap pada 78,12 dolar AS per barel.
"Pengaruh terbesar adalah benar-benar perkiraan cuaca untuk gelombang tropis yang terjadi di Karibia dan apakah mereka akan berkembang menjadi badai tropis dan akhirnya angin topan minggu depan," kata Andy Lipow dari Lipow.
Pasar terus mengawal ketat tanda-tanda badai tropis yang dapat menimbulkan malapetaka kerusakan di perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di Teluk.
"Itu bisa berdampak pada produksi minyak," kata Lipow.
Cuaca buruk dapat mempengaruhi minyak mentah yang dihasilkan di lepas pantai Meksiko atau, jika badai menuju ke arah utara pantai Louisiana, itu akan berdampak pada produksi minyak di AS, katanya.
Analis JPMorgan Chase mencatat bahwa jika sistem bertekanan rendah berkembang menjadi siklon tropis, ini kemungkinan besar akan mengganggu operasi untuk mengangkut dan membersihkan tumpahan minyak BP, dan mungkin mengurangi produksi.
Badai tropis "pasti akan mengganggu upaya mengatasi tumpahan minyak BP, dan itu cukup kuat, badai mungkin bisa mengganggu produksi minyak dan gas di Teluk Meksiko," kata mereka dalam catatan kepada kliennya.(A026/A023)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010