Mereka melakukan perbuatan anarkis itu karena kecewa dengan hasil penghitungan perolehan suara yang dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan KPU Soppeng.
Kapolda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Irjen Pol Adang Rochjana yang dihubungi melalui telepon, membenarkan adanya kejadian itu.
"Memang betul terjadi pembakaran kantor KPU, dan surat suara juga ikut dibakar oleh massa. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan dari Polres Soppeng dan Brimob Polda Sulselbar sudah berhasil menghalau massa yang mulai beringas," katanya.
Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas juga membenarkan adanya pembakaran kantor KPU Soppeng. Bahkan kantor KPU itu, menurut dia telah rata dengan tanah.
Kendati kantor KPU Soppeng telah ludes, pihaknya merasa bersyukur karena berkas-berkas penting sudah diamankan oleh anggota KPU sebelum massa melakukan tindakan anarkis.
Menurut dia, hasil penghitungan cepat menyebutkan pasangan calon "incumbent" Andi Soetomo masih unggul dari pasangan lainnya, sehingga kemudian memicu terjadinya kemarahan massa pendukung calon yang kalah.(*)
(T.KR-MH/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010