Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pengelolaan empat dermaga di Pelabuhan Badas yang berada di Kota Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat disatukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pelabuhan tersebut.
“Saat ini di Pelabuhan Badas dermaganya ada yang dimiliki KSOP dan ada yang dimiliki PT. Pelindo III. Untuk itu kedepan saya minta disatukan, supaya tidak ada rivalitas harga. Jadi kedepan hanya satu harga, dan kemudian pemerintah yang mendapat PNBP saja,” kata Budi Karya dalam pernyataan pers di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, setelah pengelolaan dermaga disatukan, Ia meminta kepada PT. Pelindo III untuk membuat kontainer di Pelabuhan Badas agar proses bongkar muat menjadi cepat.
"Bukan bermaksud menghilangkan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), namun untuk mempercepat bongkar muat disini. Jika bongkar muat berlangsung cepat maka ongkos logistik bisa turun, karena produktivitas kapal yang tadinya menunggu lima hari, bisa dipersingkat menjadi dua hari atau bahkan bisa satu hari,” ucapnya.
Budi Karya juga mengatakan dengan adanya kontainer, jagung yang merupakan komoditas utama Sumbawa Besar bisa menjadi lebih higienis dan tidak perlu dipilah-pilah lagi karena bercampur dengan batu.
Selain meninjau Pelabuhan Badas, Menhub juga sempat meninjau Bandara Sultan Muhammad Kaharudin dan Terminal Tipe A Sumer Payung.
Baca juga: Menhub cek kondisi infrastruktur transportasi terdampak bencana NTT
Baca juga: Menhub: 5 isu strategis transportasi darat perlu penanganan cepat
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021