Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto berharap Indonesia dan Korea Selatan dapat memperkuat kerja sama industri bidang pertahanan.
Prabowo menyampaikan harapan itu saat menemui Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun saat kunjungan kehormatan (courtesy call) menhan RI ke Kantor Perdana Menteri Korsel di Seoul, Jumat.
Dalam pertemuan itu, Prabowo turut mengapresiasi hubungan persahabatan Indonesia dan Korea Selatan di bawah kerangka Kemitraan Strategis Khusus.
“(Menhan RI) menyadari pentingnya Korsel sebagai mitra Indonesia di dalam kontribusinya memelihara perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan pada level nasional, regional, dan internasional,” kata Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Prabowo hadiri peluncuran pesawat tempur KFX/IFX di Korsel
Baca juga: Prabowo: Indonesia siap perkuat kerja sama pertahanan dengan Korsel
Baca juga: Prabowo dan Menhan AS bahas kerja sama pertahanan via telepon
Terkait pertemuan itu, Indonesia dan Korea Selatan sepakat peningkatan kerja sama bidang industri pertahanan dapat berkontribusi positif terhadap upaya memelihara keamanan dan perdamaian tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga kawasan.
“Kementerian Pertahanan RI dan instansi terkait di bidang pertahanan selanjutnya berupaya membangun kemitraan dengan industri pertahanan luar negeri yang dapat memberi pengaruh positif bagi perkembangan industri pertahanan di Indonesia,” kata pihak kementerian sebagaimana dikutip dari siaran yang sama.
Oleh karena itu, Prabowo berharap PM Chung turut mendukung upaya Indonesia memperkuat kerja sama pertahanan Indonesia dan Korea Selatan.
Kemitraan bidang pertahanan Indonesia dan Korea Selatan telah berlangsung erat sejak 2013 yaitu saat ditandatanganinya “Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik Korea/Korea Selatan Bidang Pertahanan”.
Lewat kerangka kerja sama itu, Korea Selatan dan Indonesia telah membangun kemitraan pertahanan lewat transfer ilmu dan teknologi, edukasi, kunjungan antarpejabat lembaga pertahanan, forum-forum dialog, dan kerja sama industri pertahanan.
Di samping menemui PM Chung, Prabowo juga melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Korsel Moon Jae-in, Kamis (8/4).
Namun, agenda utama Prabowo ke Korea Selatan, adalah menghadiri acara peluncuran prototipe pesawat tempur hasil kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, yang disebut Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) di Korea Selatan, Jumat.
Dalam acara itu, Menhan Prabowo bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Y M Suh Wook melihat peluncuran pesawat tempur yang diberi nama KF-21 Boramae.
KF-21 Boramae merupakan pesawat tempur buatan Indonesia dan Korea Selatan.
Total investasi KFX/IFX, proyek kemitraan jangka panjang Indonesia dan Korsel, mencapai delapan miliar dolar AS, yang sumber dananya diperoleh dari APBN dua negara.
Pemerintah Korea setidaknya menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sementara 20 persennya ditanggung oleh KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea) 20 persen.
Pemerintah Indonesia menanggung 20 persen biaya pengembangan pesawat tempur.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021