Dibutuhkan berbagai program agar UMKM bisa naik kelas, karena memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran
Jakarta (ANTARA) - Inisiasi program penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) supermikro bagi alumni peserta kartu prakerja dinilai positif karena bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian.
"Inisiasi KUR bagi alumni pemegang kartu prakerja sangat baik, karena skill yang didapatkan dalam pelatihan bisa langsung diaplikasikan," kata pengamat ekonomi dari Center of Reform of Economics (CORE) Yusuf Rendi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, sektor UMKM menyumbang 60 persen dari perekonomian Indonesia dan menyerap tenaga kerja hingga 96 persen.
Karena itu, dibutuhkan berbagai program agar UMKM bisa naik kelas, karena memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.
Baca juga: Menparekraf dorong pelaku pariwisata manfaatkan Program Kartu Prakerja
Meski begitu, Rendi juga mengingatkan para wirausahawan baru itu bisa memperluas akses pembiayaannya, maka penting dilakukan proses pendampingan oleh pemerintah.
"Pendampingan bisa berupa konsistensi dalam pelaporan laporan keuangan, pemasaran, hingga konsultasi," ujar Rendi.
Sebelumnya, dalam Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja melalui Pembiayaan KUR secara virtual, Kamis (8/4/2021), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan KUR supermikro yang besarnya di bawah Rp10 juta.
Selain KUR supermikro, ada program KUR dengan pembiayaan yang lebih besar yaitu KUR mikro, KUR kecil, hingga KUR TKI.
Diharapkan, para alumni peserta kartu prakerja bisa mengembangkan usahanya sebaik mungkin usai mengakses KUR supermikro lalu bisa mengakses KUR yang lain.
Baca juga: Penerimaan Kartu Prakerja Gelombang 16 dibuka siang ini
Baca juga: Presiden sebut Kartu Prakerja sukses tingkatkan keterampilan pekerja
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021