Surabaya (ANTARA News) - Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) turun ke jalan untuk mendesak pemerintah membatalkan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang rencananya diberlakukan awal bulan depan.

Massa yang diperkirakan terdiri atas seribu orang itu menggelar aksinya di depan kantor Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan dan gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura, Surabaya, Jumat.

"Jangan jadikan alasan hemat subsidi untuk menaikkan TDL. Alasan itu membunuh rakyat kecil," kata Agus S. Ramadhan, selaku koordinator aksi.

Dengan mengutip data dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dia mengatakan, kenaikan TDL rata-rata sebesar 10 persen itu dapat berdampak pada kenaikan produksi barang dan jasa hingga mencapai 33 persen.

"Hal ini dampaknya sangat besar. Tidak hanya dirasakan kalangan pengusaha, tapi juga rakyat kecil dalam memenuhi kebutuhan hidupnya," ucap Agus.

Oleh sebab itu, dia meminta Pemprov Jatim dan DPRD setempat mendesak pemerintah pusat dan DPR untuk membatalkan rencana kenaikan TDL itu.

Aksi massa HTI Jatim itu merupakan tindak lanjut dari aksi yang dilakukan DPP HTI di Jakarta untuk menyikapi persetujuan DPR terkait kenaikan TDL sebesar 6-20 persen per 1 Juli 2010.

Juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, dalam aksi beberapa waktu lalu di Jakarta, mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidiki kebocoran dana atau korupsi di tubuh PT PLN sebelum menaikkan TDL.

Sementara itu, dalam aksinya di Surabaya, selain orasi yang dilakukan secara bergantian, para pengunjuk rasa juga membagi-bagikan selebaran pernyataan sikap HTI kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Pahlawan dan Jalan Indrapura, Surabaya.

(T.M038/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010