Semarang (ANTARA News) - Sistem rayonisasi distribusi LPG diminta ditinjau ulang karena sistem itu menyulitkan distribusi gas antar-rayon ketika terjadi kelangkaan pasokan di suatu daerah.

"Saat terjadi kelangkaan LPG pada satu rayon tertentu, pengecer kesulitan memperoleh barang dari wilayah lain akibat adanya sistem ini," kata anggota DPRD Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly, di Semarang, Jumat.

Tidak teratasinya dengan cepat kelangkaan di suatu daerah itu menyebabkan harga gas melambung, meski komoditas itu bersubsidi.

Menurut dia, sejumlah daerah di Jawa Tengah telah mengalami kelangkaan gas ukuran tiga kilogram yang juga berdampak terhadap kenaikan harga komoditas ini.

Beberapa daerah yang mengalami kelangkaan, lanjut dia, seperti Kabupaten Tegal, Brebes, serta beberapa daerah di wilayah barat Jawa Tengah.

"Kelangkaan hingga menyebabkan kenaikan harga terparah terjadi di kawasan pelosok desa, terutama pegunungan," kata politikus Partai Amanat Nasional ini.

Oleh karena itu, lanjut dia, sistem rayonisasi distribusi LPG ukuran tiga kilogram ini perlu ditinjau ulang.

Ia menuturkan kebijakan pemerintah tentang pengalihan minyak tanah ke LPG ini jangan sampai menyusahkan masyarakat.

Ia menengarai terdapat unsur persaingan usaha dalam kelangkaan LPG ukuran tiga kilogram ini.

"Ada pihak-pihak yang sengaja menahan distribusi komoditas ini sehingga terjadi kelangkaan agar harga melambung," katanya.

Selain meninjau ulang kebijakan rayonosasi, ia juga meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap distribusi komoditas ini.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010