Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama Kamis mengatakan, janji China untuk membuat nilai tukar yuan lebih fleksibel adalah "positif," tetapi memperingatkan terlalu dini untuk mengatakan jika langkah terbatas itu cukup.

"China membuat kemajuan dengan membuat pengumuman bahwa pihaknya akan kembali secara bertahap ke pendekatan berbasis pasar," kata Obama, di sela konferensi pers dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Obama mengatakan, "tanda awal" adalah "positif" tapi terlalu dini untuk mengatakan apakah pendekatan itu "cukup untuk memungkinkan `rebalancing` yang kami pikirkan tepat."

"Fakta bahwa mereka telah mengatakan mereka mulai proses yang positif," kata Obama, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan memantau cermat langkah yang sedang ditempuh China.

"Kami tidak mengharapkan apresiasi 20 persen selesai semalam, misalnya," kata Obama yang juga mengatakan bahwa "akan sangat mengganggu pasar mata uang dunia dan perekonomian China."

Namun Washington mengatakan secara konsisten berpendapat bahwa mata uang China adalah "undervalued" (di bawah nilainya), yang "memberikan China keuntungan perdagangan tidak wajar dan kami berharap perubahan."

Mata uang China yang lebih kuat akan baik bagi ekonomi Amerika Serikat, Cina dan dunia, Obama mengatakan.

Di Beijing, juru bicara Departemen Luar Negeri Qin Gang mengatakan bahwa penguatan yuan tidak akan memecahkan kontroversial surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat.

"Kami yakin bahwa apresiasi yuan tidak dapat membawa usaha yang seimbang dan tidak dapat membantu memecahkan masalah-masalah pengangguran di AS, konsumsi berlebihan dan tabungan rendah," katanya kepada wartawan.

"Kami berharap AS dapat merefleksikan pada masalah struktur ekonomi sendiri, bukan menyalahkan dan memaksakan tekanan pada orang lain."

Komentar Qin datang setelah anggota parlemen AS Rabu mendorong undang-undang mereka mengatakan akan memperlakukan manipulasi mata uang sebagai subsidi ilegal dan memungkinkan pemerintah AS untuk menerapkan tarif atas barang China.
(A026/S004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010