Paul Nigel Sneddon (47) dinyatakan bersalah karena mengemudi secara sembrono dan mengemudi dalam keadaan mabuk, setelah darahnya mengandung alkohol hampir tiga kali lebih tinggi dari batas yang diizinkan. Ia diadili di pengadilan wilayah di kota Palmerston North, demikian laporan surat kabar Dominion Post pekan ini.
Polisi menemukan Paul, mantan tukang roti, terjebak di mobil Ford Lasernya yang terbalik pada 1 Juni, sedang minum sekaleng bir setelah ia gagal menepi secara benar dan menabrak serta menerobos penghalang kayu di pinggir jalan. Akibatnya ialah kendaraannya pun terperosok.
Pengacara Peter Young mengatakan ketika Paul ditemukan ia tak bisa membuka pintu, "tak ada lagi yang bisa ia lakukan pada saat itu, jadi ia minum bir ... lagi!"
Ketika ditanya oleh polisi berapa banyak bir yang ia konsumsi, Paul menjawab, "Banyak, saya telah minum selama empat hari terus-menerus."
Paul mengatakan kepada surat kabar yang berpusat di Wellintong tersebut ia pergi untuk minum-minum setelah kehilangan pekerjaan di pabrik roti pada hari yang sama dengan saat ia mendengar ayahnya didiagnosis menderita kanker prostat. Sementara itu, hubungan Paul dengan istrinya renggang.
Hakim Gregory Ross mendenda dia sebesar 1.100 dolar Selandia Baru (780 dolar AS) dan melarang Paul mengemudi selama 10 bulan. Itu adalah pelanggaran pertamanya.
(C003/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010