Serang (ANTARA News) - Provinsi Banten hingga kini masih dinyatakan endemis penyakit malaria karena memiliki daerah pesisir laut sangat berpotensi berkembangbiaknya jentik nyamuk anopheles yang hidup di sekitar laguna-laguna pantai.
"Saat ini daerah endemis malaria wilayah pesisir pantai Kabupaten Lebak dan Pandeglang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr Djaja Budhi Suhardja, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan upaya pencegahan dini agar penyakit yang mematikan itu tidak menimpa masyarakat pesisir pantai.
Pencegahan tersebut di antaranya melakukan gerakan kebersihan lingkungan di pemukiman warga juga menyemprotkan larvaciding guna membunuh jentik-jentik nyamuk anopheles yang berkembangbiak di laguna-laguna.
Selain itu pihaknya mengadakan pelatihan bimbingan teknis bagi petugas laboratorium dan petugas lapangan agar dapat terdeteksi munculnya gejala penyakit malaria tersebut.
Pelatihan tersebut salah satu upaya untuk mencegah penyakit menular agar tidak menyerang kepada warga lainya yang tinggal di sekitar Pantai Selatan.
Selama ini, kata dia, pihaknya terus dilakukan evaluasi langsung ke daerah-daerah endemik malaria di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Dia menyebutkan daerah endemis malaria di Kabupaten Lebak tersebar di enam wilayah Kecamatan Cihara, Binuangen, Bayah, Cilograng, Malingping, dan Panggarangan.
Sedangakan, penyebaran malaria di Kabupaten Pandeglang tersebar di Kecamatan Panimbang, Sumur, dan Labuan.
Karena itu, pihaknya mengimbau pada musim hujan seperti sekarang ini sangat rawan penyakit malaria.
"Dengan kewaspadaan itu hingga kini belum ada penyebaran malaria," ujarnya.
Kepala Puseksmas Bayah Kabupaten Lebak, H Edi Sunaedi mengatakan pihaknya hingga kini terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di daerah rawan malaria.
Selain itu, juga melakukan tindakan pengobatan jika mereka terserang penyakit malaria.
Para pasien yang positif terkena malaria akan dirawat di Puskesmas dan rumah sakit, namun sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat penyakit tersebut.
"Kami minta warga jika alami demam tinggi serta dingin menggigil maka segera pergi untuk berobat ke Puskesmas maupun rumah sakit," katanya.
Ia menambahkan kasus penyebaran malaria di Kecamatan Bayah selama Januari hingga Mei 2010 tercatat 61 dinyatakan positif dan 559 klinis.
Warga yang terserang penyakit malaria bisa diatasi petugas puskesmas karena jenisnya malaria vivak.
"Kami belum menerima korban jiwa akibat serangan malaria itu," ujarnya. (MSR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010