"Pelemahan IHSG diberatkan oleh pelemahan lanjutan di akhir-akhir sesi dari saham UNVR, INKP, ANTM, TLKM BRPT dan MDKA. Pelemahan IHSG juga sejalan dengan mayoritas indeks saham di Asia sore ini yang ditutup turun setelah data inflasi China memperdalJakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tipis pada akhir pekan ini, sejalan dengan pelemahan mayoritas bursa saham Asia.
IHSG ditutup melemah tipis 1,52 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.070,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,12 poin atau 0,01 persen ke posisi 906,49.
"Pelemahan IHSG diberatkan oleh pelemahan lanjutan di akhir-akhir sesi dari saham UNVR, INKP, ANTM, TLKM BRPT dan MDKA. Pelemahan IHSG juga sejalan dengan mayoritas indeks saham di Asia sore ini yang ditutup turun setelah data inflasi China memperdalam kekhawatiran atas inflasi global," kata analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr di Jakarta, Jumat.
Baca juga: IHSG akhir pekan diprediksi bergerak datar di tengah minimnya sentimen
Dipicu oleh lonjakan harga komoditas, Producer Price Index (PPI) China tumbuh 4,4 persen (yoy) pada Maret, tercepat sejak Juli 2018, setelah naik 1,7 persen (yoy) Februari.
Setelah berbulan-bulan mengalami deflasi, PPI mulai menanjak naik tahun ini seiring dengan naiknya harga minyak mentah, tembaga dan komoditas agrikultur.
Sebagai negara eksportir terbesar di dunia, kenaikan harga di level pabrikan (produsen) di China akan memicu inflasi di seluruh dunia. Padahal ancaman inflasi sudah cukup tinggi akibat pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dari perkiraan, aliran dana stimulus ekonomi dari pemerintah di seluruh dunia serta tingginya harga pengiriman (shipping cost).
Di tingkat konsumen, inflasi atau Consumer Price Index atau CPI) tumbuh 0,4 persen (yoy) setelah deflasi selama dua bulan beruntun. Meskipun CPI di yakini akan terus merangkak naik, namun pemulihan belanja rumah tangga yang berjalan lamban memberi indikasi laju inflasi masih akan tetap rendah. Inflasi inti atau core CPI tumbuh 0,3 persen (yoy).
Baca juga: Saham Asia diprediksi fluktuatif setelah S&P 500 capai rekor tertinggi
Dari dalam negeri, data Bank Indonesia memberikan indikasi berlanjutnya perbaikan keyakinan konsumen atas kondisi ekonomi nasional. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Maret berada di level 93.4, naik dari level 85.8 (Februari) dan level 84.9 (Januari).
"Perbaikan kepercayaan ini didorong oleh program vaksinasi nasional yang sejauh ini dilihat berjalan lancar," ujar Philip.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman berada di zona hijau namun di menit-menit akhir perdagangan ditutup melemah tipis.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,98 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 1,13 persen dan minus 1,06 persen.
Empat sektor meningkat dimana sektor kesehatan naik paling tinggi yaitu 0,92 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing 0,75 persen dan 0,46 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp33,01 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.220.771 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,22 miliar lembar saham senilai Rp10,18 triliun. Sebanyak 212 saham naik, 266 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 59,08 poin atau 0,2 persen ke 29.768,06, indeks Hang Seng turun 309,27 poin atau 1,07 persen ke 28.698,8, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,87 poin atau 0,03 persen ke 3.185,53.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021