New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak sedikit menguat pada Kamis, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi AS melemah.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus naik 16 sen menjadi ditutup pada 76,51 dolar per barel.

Kontrak berjangka Amerika Serikat telah jatuh dalam dua sesi lalu karena pedagang tampak lebih "bearish" tentang prospek untuk pemulihan ekonomi di AS dan global.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik 20 sen menjadi mantap pada 76,47 dolar per barel.

"Ini menjadi hari yang sangat berombak," kata Tom Bentz, analis dari BNP Paribas di New York.

"Anda masih punya banyak pesimisme tentang perkembangan ekonomi selama seminggu terakhir atau lebih -- itu yang menaruh beberapa tekanan pada minyak. "

Namun, Bentz berkata, "pasar berpegang erat-erat. Mungkin penguatan euro bermain ke dalam variatif."

Pasar ekuitas global mabuk sehari setelah Federal Reserve AS menaikkan kekhawatiran tentang kekuatan pemulihan ekonomi Amerika dari resesi.

"Investor tetap berhati-hati di tengah kondisi perdagangan cukup volatile dan gugup, karena pasar keuangan tetap di bawah tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Bentz menunjukkan pasar juga berada di bawah tekanan dari laporan mingguan persediaan minyak pemerintah Amerika Serikat pada Rabu, yang mengejutkan pada kelemahan, menunjukkan melemahnya permintaan di negara konsumen energi terbesar dunia.

Data Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan kenaikan 2,0 juta barel pada persediaan minyak mentah dalam pekan yang berakhir 18 Juni. Pengamat pasar telah memprediksikan penurunan 1,0 juta barel.

Data persediaan AS "tidak terlalu menggembirakan," katanya. "Permintaan masih kesulitan. "

"Pasar minyak lebih lembut ... karena persediaan AS kami lihat bearish," kata Serene Lim, seorang analis ANZ Bank Australia yang berbasis di Singapura.

"Ini berarti pasokan melampaui permintaan ... Kami tidak benar-benar melihat pertumbuhan permintaan apapun," katanya kepada AFP. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010