Dukungan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan ini sejalan dengan program DJPT, khususnya terhadap komoditas tuna, kakap, dan kerapu yang bernilai ekonomi penting baik di dalam maupun luar negeri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang fokus dalam dukungan pengelolaan komoditas perikanan tuna, kakap, dan kerapu secara berkelanjutan.
Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap KKP Yuliadi dalam rilis di Jakarta, Jumat, mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap tuna, kakap, dan kerapu dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya ikan.
"Dukungan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan ini sejalan dengan program DJPT, khususnya terhadap komoditas tuna, kakap, dan kerapu yang bernilai ekonomi penting baik di dalam maupun luar negeri," kata Yuliadi.
Baca juga: KKP: Keberadaan ikan hiu-pari indikator kesehatan laut
Menurut Yuliadi, banyaknya permintaan pasar terhadap beragam komoditas tersebut mendorong penangkapan berlebih. Untuk itu perlu dikelola dengan baik agar tetap berkelanjutan.
Perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama antara KKP dengan YKAN Nomor 01/SJ-KKP/KB/III/2021 tentang Dukungan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan.
"Tujuan lainnya dari kerja sama ini yaitu meningkatkan tata kelola perikanan kakap dan kerapu laut dalam yang berkelanjutan dan meningkatkan ketersediaan data, sistem informasi dan teknologi untuk mendukung pengelolaan perikanan tuna yang berkelanjutan di perairan kepulauan," ucap Yuliadi.
Sementara itu, Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman menyatakan dukungannya dalam mengupayakan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Baca juga: Menteri Trenggono minta sertifikat MSC tuna terus dipertahankan
Ilman menyatakan pihaknya berkomitmen untuk melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari.
"Sebagai negara kepulauan dengan luas perairan yang mencapai lebih dari 70 persen dari total wilayah dengan kekayaan hayati laut yang melimpah, sektor kelautan dan perikanan menjadi sangat penting bagi Indonesia. Kami berharap kerja sama ini menjadi salah satu upaya dan strategi untuk mengelolanya secara berkelanjutan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Yayan Hikmayani menegaskan perlindungan habitat dan ekosistem laut dari degradasi menjadi isu penting di sektor kelautan dan perikanan, tidak hanya tentang pemanfaatan berkelanjutan.
"Upaya perlindungan terhadap degradasi habitat juga menjadi isu penting," kata Yayan dalam diskusi virtual tentang penyusunan rancangan jejaring kawasan konservasi Laut Arafura dan Timor, dipantau dari Jakarta, Rabu (17/3).
Ia mengemukakan bahwa salah satu usaha memastikan adanya perikanan berkelanjutan adalah dengan memastikan kelestarian habitat penting sumber daya kelautan seperti ekosistem bakau, lamun, terumbu karang agar tetap terjaga dan terkelola.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021