Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Kelompok usaha Marubeni Jepangtertarik mengembangkan tanaman komoditi ubi jalar di KabupatenBantaeng, Sulawesi Selatan.

Perusahaan raksasa Jepang ituselama ini memenuhi kebutuhan ubi jalar dan kedelai dari Medan,Sumatera Utara dan beberapa negara lainnya.

Pimpinan Marubeni Jepang, Chihaya Haruyasu saat diterima BupatiBantaeng, HM Nurdin Abdulah di Bantaeng, Kamis, mengatakan, pihaknyaberharap Kabupaten Bantaeng juga bisa menjadi mitra dalam memenuhikebutuhan industrinya.

Selama ini, dari Medan, Marubeni hanya memperoleh pasokan 50 ton/bulan dari 500 ton yang dibutuhkan, katanya.

Pimpinan Marubeni Indonesia itu tiba di Kabupaten Bantaeng yangberjarak 120 kilometer arah selatan Makassar itu bersama mitranya dariSingapura Robert Goh.

Menurut Haruyasu, ubi jalar yang akan diekspor ke Jepang nantinya dalam bentuk setengah jadi.

Untuk pengembangannya, Marubeni bersedia mendatangkan bibit dari NegeriMatahari Terbit tersebut. Bibit tersebut diharapkan dikembangkan untukmemenuhi kebutuhan ekspor, urainya.

Selain ubi jalar, pimpinan Marubeni khusus bidang Agri dan Marine itujuga berharap Surimi dari PT Global Seafood International Indoesia(GSII). Hanya saja, ia menilai kapasitas GSII masih kecil.

Industri pengolahan ikan yang berpangkalan di Kecamatan Pa?jukukang ituhanya memiliki kapasitas 40 ton/hari. Marubeni berharap, industritersebut meningkatkan kapasitasnya hingga 5.000 ton/bulan.

Ke depan, industri Jepang itu juga bermaksud mengembangkan industrisusu dalam jumlah besar. Karena itulah, ia berharap, Pemda Bantaengdapat memfasilitasi kebutuhan tersebut untuk memenuhi kebutuhan eksporke Jepang.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan mitranyadari Jepang itu. Ia kemudian menjanjikan sejumlah kemudahan untukmenanamkan modal di Bantaeng.

Tentang pengembangan ubi jalar, Bupati menyambut baik potensi pasaruntuk komoditas terbaru tersebut. "Ini peluang baru setelah surimi,talas dan biji kapuk," ujarnya seraya mengajak jajarannya untuk seriusmengantisipasi permintaan pasar tanaman yang banyak diminati masyarakatini.

Khusus surimi, Bupati berharap Marubeni membantu meningkatkan kapasitaspengolahannya agar dapat memenuhi target ekspor ke negara MatahariTerbit tersebut.

"Daripada membangun baru, kan butuh waktu. Saya tawarkan agar yang adasaja ditingkatkan kapasitasnya," terang Bupati seraya mengajakjajarannya agar bersungguh-sungguh mengembangkan komoditi yang pasarnyasudah jelas.

Menyinggung bahan baku ikan, Bupati optimistis dapat memenuhi denganmenjalin kerjasama antara daerah dan provinsi di Indonesia. Sedangkanuntuk komoditi jagung, Bupati mengatakan, selama ini Marubeni mengimporjagung dari Amerika Serikat dan Kanada.

Meski begitu, Marubeni berharap daerah berjuluk Butta Toa ini dapatberperan memenuhi kebutuhan jagung industri Marubeni. "Yang jelasmereka ingin menjadikan Bantaeng sebagai daerah mitra untuk memenuhikebutuhan ekspor. Jadi tergantung pada kesiapan kita," tambah Bupati.

Ia mengemukakan harapannya kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)."Saya berharap BUMDes yang sudah tersebar ke seluruh desa dapatberperan sehingga kebutuhan ekspor bisa terpenuhi," urainya. (AAT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010