Seoul (ANTARA News)- Seorang warga Korea Utara dengan menggunakan perahu melitasi perbatasan Laut Kuning yang tegang masuk ke Korea Selatan, Kamis, kata para pejabat militer. Aksi itu merupakan yang ketiga dalam dua bulan terakhir.

Perahu itu dipergoki di lepas pantai Pulau Baengnyeong kata seorang juru bicara Gabungan Kepala Staf, tetapi menolak menjelaskan lebih jauh. Tidak jelas apakah pria itu akan mencari suaka di Korea Selatan (Korsel).

Ini adalah yang ketiga kalinya kurang dari tiga bulan para warga Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan laut yang disengketakan itu. Kasus yang terbaru dilaporkan terjadi 1 Juni ketia seorang pria Korut berusia 30 tahunan membelot ke Korsel dengan menggunakan sebuah tongkang.

Penyeberangan perbatasan laut itu terjadi saat ketegangan lintas perbatasan meningkat dipicu tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel yang menewaskan 46 pelautnya.

Korsel menuduh Korut terlibat dalam insiden itu dan mengumumkan serangkaian aksi pembalasan termasuk pemutusan hubungan perdagangan.

Korut membantah keras terlibat dalam insiden itu dan menanggapi tuduhan itu dengan melakukan tindakan balasan ancaman perang.

Sekitar 18.000 pengungsi Korut telah tiba di Korsel sejak perang tahun 1950-1953, kata para aktivis, tetapi pembelotan-pembelotan melintasi perbatasan yang tegang itu jarang terjadi.

Banyak pembelot terlebih dulu ke China dan kemudian ke negara-negara ketiga sebelum mendapat izin menetap di Korsel.(H-RN/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010