Ambon (ANTARA News) - Sekda Maluku Ros Far-Far telah menyerahkan dana Rp25 juta untuk membantu biaya operasi bayi Alisia Marthinus (7), penderita peradangan pada saluran pernapasan setelah menelan sebuah baterai.
Karo Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Maluku Ny Ade Tuanakotta, di Ambon, Kamis mengatakan, Sekda Far-Far menyerahkan bantuan tersebut di Jakarta, tempat Alisia menjalani perawatanh sejak April lalu.
"Bantuan diserahkan kepada ayah balita tersebut, Marlon Marthinus guna membantu pengobatan Alisia yang awal sakitnya akibat menelan baterai senter laser pada awal 2010," ujarnya.
Ade Tuanakotta mengatakan, sejumlah pejabat di jajaran Pemprov Maluku maupun Pemkot Ambon dan simpatisan lainnya juga telah memberikan bantuan, tapi kurang terkoordinasikan sehingga proses operasi yang membutuhkan dana puluhan juta rupiah belum bisa terealisasi.
"Kami harus menyelamatkan bayi tersebut karena akibat menelan baterai sehingga Alisia saat ini tidak bisa berbicara. Sedangkan makannya disalurkan melalui usus," katanya.
Ade Tuanakotta mengatakan, dokter yang menangani Alisia tidak mau mengambil risiko makannya secara normal karena khawatir terjadi dahak sehingga mengganggu aktivitas paru-paru.
"Saya telah mengecek alat pompa yang bisa ditempatkan di tenggorakan, ada di rumah sakit Thamrin, Jakarta," ujarnya.
Harga peralatan tersebut sekitar Rp20-an juta, sehingga dengan bantuan Pemprov Maluku mendorong percepatan operasi karena khawatir racun dari baterai yang telah berhasil dikeluarkan itu menyebar di paru-paru.
Dia mengaku berbesar hati. Masalahnya, si ayah dari balita yang awalnya dirujuk ke Makassar, Sulsel untuk pengobatan pada Maret 2010 itu, kini telah bekerja sebagai Satpam di RSCM.
"Minimal bisa membantu biaya hidup sehari - hari selama kontrak kamar di Jakarta sambil menunggu operasi yang dananya telah dibantu Pemprov Maluku," kata Ade Tuankotta. (L005/P004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010