Perolehan kontrak ini akan mendukung pencapaian sustainable superior performance di masa mendatang

Jakarta (ANTARA) - PT Petrosea Tbk meraih kontrak jasa pertambangan atau mining service agreement senilai Rp2,7 triliun dengan target produksi sebesar 78,28 juta bank cubic metre volume lapisan tanah penutup dan 3,95 juta ton batu bara hingga Desember 2027.

Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya dalam keteranganya di Jakarta, Kamis, mengatakan, perjanjian ini dilakukan PT Karya Bumi Lestari selaku anak usaha yang 100 persen sahamnya dikuasai Petrosea dengan PT Kartika Selabumi Mining selaku klien dan PT Palm Asri Mas selaku penjamin.

“Perolehan kontrak ini akan mendukung pencapaian sustainable superior performance di masa mendatang," kata Hanifa.

Di dalam perjanjian jasa pertambangan itu, Petrosea bertindak sebagai pihak yang melakukan manajemen proyek dan Kartika Selabumi Mining sebagai kontraktor yang fokus untuk mendukung perusahaan di sektor pertambangan dan konstruksi, terkhusus pengadaan alat berat.

"Perjanjian ini memastikan implementasi strategi 3D, yaitu diversifikasi, digitalisasi, dan dekarbonisasi yang akan menjadi enabler dan pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pelanggan dan stakeholder," kata Hanifa.

Sepanjang 2020, emiten berkode saham PTRO ini tercatat membukukan laba bersih senilai 32,28 juta dolar AS atau naik 3,53 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar 31,18 juta dolar AS.

Perusahaan juga berhasil meningkatkan posisi kas menjadi 133,95 juta dolar AS atau naik 59,12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyek Minerba yang dimulai sejak tahun 2018 menjadi salah satu pendongkrak kinerja Petrosea dalam bisnis pertambangan beberapa tahun terakhir.

Meski laba meningkat, pendapatan perusahaan tercatat turun sebesar 28,49 persen dengan membukukan pendapatan senilai 340,65 juta akibat pembatasan pembatasan sosial yang diberlakukan di pasar internasional yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Baca juga: Petrosea cetak laba bersih 32 juta dolar pada 2020
Baca juga: Petrosea optimistis bisnis pertambangan tetap prospektif
Baca juga: Anggota DPR: Pengusaha batu bara jangan dahulukan pasar ekspor

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021