Washington (ANTARA News/AFP) - Para pemimpin dari kelompok 20 ekonomi terkemika (G20) akan memperingatkan bahwa pemulihan global masih "tidak merata dan rapuh" ketika mereka bertemu di Toronto akhir pekan ini, demikian menurut rancangan komunike yang bocor.

Menurut dokumen itu, diperoleh oleh Greenpeace -- sebuah kelompok lobi lingkungan -- para pemimpin mencatat kondisi pemulihan masih setengah-setengah dari krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi.

"Sementara pertumbuhan sedang kembali di banyak negara, pemulihan tidak merata dan rapuh, dan pengangguran tetap pada tingkat tidak bisa diterima," kata teks.

Sebuah masalah perdebatan yang yang telah membagi Eropa dan Amerika Serikat, para pemimpin itu mengatakan pengeluaran stimulus telah membantu menstabilkan ekonomi global.

Washington telah mendesak Eropa tidak memotong pengeluaran pemerintah sebelum pemulihan terjamin, karena takut balutan dunia terjun -- termasuk Amerika Serikat -- ke dalam resesi double-dip.

Negara-negara Eropa, yang dipimpin oleh Jerman, Prancis dan Inggris, menyatakan pemotongan drastis diperlukan untuk meletakkan buku mereka dalam rangka membuat dasar yang kuat untuk masa depan pertumbuhan.

"Stimulus fiskal dan moneter yang telah membantu mengembalikan permintaan swasta dan pinjaman, dan kami telah mengambil langkah yang kuat terhadap peningkatan stabilitas sistem keuangan kami," kata sebagian besar teks yang tidak lengkap.

Para pemimpin juga diperkirakan meminta para menteri perdagangan untuk bergerak menuju "endgame" dari penundaan panjang negosiasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Kami menginstruksikan Menteri Perdagangan kami untuk mempersiapkan sebuah penilaian penuh dari keadaan negosiasi dan rencana jalan ke depan untuk pertimbangan kami di pertemuan puncak G20 di Seoul pada November tahun ini."

Mereka juga akan mendorong maju dengan sebuah rencana "sukarela" untuk "mengidentifikasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong konsumsi sia-sia".

"Kami sepakat untuk terus bekerja untuk mengembangkan sukarela, pendekatan spesifik anggota untuk rasionalisasi dan fase dari tindakan tersebut." (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010