Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Partai Golkar meminta kadernya untuk tidak terpengaruh pada tawaran bergabung dari organisasi massa Nasional Demokrat (Nasdem).
"Kepada kader Partai Golkar yang sudah terlanjur bergabung kami minta untuk mundur dan bersatu untuk bersama-sama membangun Partai Golkar," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, di Jakarta, Rabu.
Idrus Marham menjelaskan, Ormas Nasional Demokrat bukan merupakan infrastruktur Partai Golkar dan disiapkan oleh pendirinya untuk menjadi partai politik.
Menurut dia, Nasional Demokrat dirikan oleh salah seorang calon ketua umum Partai Golkar setelah munas di Pekanbaru, pada Oktober 2009.
Tanda-tanda Nasional Demokrat disiapkan menjadi partai politik, kata dia, sudah terlihat dengan dirikannya pengurus di tingkat provinsi serta kabupaten/kota yang merekrut kader Partai Golkar.
"Karena itu sejak jauh hari kami mengingatkan kepada para kader Partai Golkar untuk tidak terpengaruh pada tawaran Nasional Demokrat dan tetap loyal di Partai Golkar," kata Idrus.
Menurut dia, penjelasan tersebut merupakan klarifikasi dari pimpinan Partai Golkar terhadap pertanyaan dari kader Partai Golkar di sejumlah daerah yang menghadapi dilematis.
Idrus mengakui, dirinya dan pimpinan Partai Golkar yang lain banyak menerima telepon maupun layanan pesan singkat (SMS) yang mempertanyakan bagaimana sikap Partai Golkar terhadap Nasional Demokrat dan bagaimana kader-kader di daerah menyikapinya.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Organisasi Partai Golkar Samsul Bahri menjelaskan, kader Partai Golkar yang sudah terlanjur masuk ke Nasional Demokrat diminta untuk mundur dan kembali ke Partai Golkar.
"Sampai sejauh ini kami masih mengimbau dan belum memberikan peringatan. Namun Partai Golkar akan memberikan peringatan dan jika sampai beberapa kali diberikan peringatan tidak diindahkan, maka akan diberikan sanksi," kata Samsul.(*)
(T.R024/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010