Semarang (ANTARA News) - Partai tambahan yang mengiringi duel antara pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA, Chris John, melawan penantangnya, Fernando David Saucedo (Argentina), di Jakarta, 26 Juli 2010, akan menerapkan model baru.
Asisten Manajer Herry`s Gym, Toni Priatna ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, mengatakan partai tambahan nantinya akan berbeda dengan partai tambahan pada pertarungan-pertarungan tinju lainnya.
Menurut dia, kalau pertarungan-pertarungan sebelumnya, partai tambahan akan diisi petinju dalam kelas yang berbeda kemudian dipertemukan dengan petinju luar negeri atau sesama petinju Indonesia untuk perbaikan peringkat.
Tetapi, kata dia, pada partai tambahan saat Chris John naik ring mendatang menggunakan sistem eliminasi dan hanya mempertandingkan satu kelas yaitu kelas ringan (61 kilogram).
Ia menjelaskan, akan dipilih delapan petinju kelas ringan terbaik di Indonesia kemudian mereka bertarung dan menyisakan empat petinju sebagai pemenang.
Empat petinju pemenang tersebut, lanjut dia, kembali akan dipertemukan untuk memunculkkan dua petinju yang bertarung pada babak final, kemudian keduanya dipertandingkan lagi untuk mencari juaranya.
"Semuanya dilakasanakan dalam sehari dan masing-masing petinju main tiga ronde. Ini model baru dan mungkin baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia atau bahkan tinju dunia," katanya menegaskan.
Ketika ditanya apakah delapan petinju yang akan mengisi partai tambahan Chris John melawan Al Vasco (panggilan Fernando David Saucedo) itu mereka berinisitaif mendaftar atau penyelenggara yang mencari, dia mengatakan, panitia penyelenggara yang akan memilih delapan petinju tersebut.
"Kita pilih petinju yang benar-benar berkualitas di kelas ringan untuk mengisi partai tambahan," katanya.
Ia menambahkan, dalam satu atau dua hari mendatang dirinya akan berangkat ke Sasana Herry`s Gym di Perth, Australia, tempat Chris John saat ini menjalani latihan di bawah bimbingan pelatih sekaligus manajernya, Craig Christian. (*)
(U.H015/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010