Kupang (ANTARA) - Anggota Brigif 21/Komodo dilibatkan dalam kegiatan penanganan dampak bencana alam angin kencang dan banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur, sejak Minggu (4/4) hingga Senin (5/4).
"Anggota Brigif 21/Komodo sudah turun ke lapangan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan dampak bencana badai Seroja," kata Danbrigif 21/Komodo Kolonel (Inf) Tunjung Setyabudi ketika dihubungi di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan, para prajurit dari Brigif 21/Komodo dilibatkan dalam kegiatan pembersihan puing-puing bangunan yang luluh lantak diterjang angin kencang badai siklon tropis Seroja.
Menurut dia, para prajurit dari Brigif 21/Komodo fokus melakukan penanganan dampak bencana di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Ia mengatakan, seluruh prajurit Birgif 21/Komodo melakukan kegiatan pemulihan dampak bencana dengan melakukan pembersihan jalan umum yang tertutup oleh pohon-pohon yang tumbang, pembersihan rumah ibadah seperti gereja dan fasilitas umum masyarakat usai terjadinya musibah banjir bandang dan angin kencang baik di Kabupaten Kupang maupun Kota Kupang.
"Kegiatan karya bakti ini merupakan wujud kepedulian TNI AD terhadap masyarakat NTT yang mengalami musibah bencana alam badai siklon tropis Seroja," kata Tanjung Setyabudi.
Dia berharap kegiatan bakti sosial dilakukan para prajurit Brigif 21/Komodo dapat membantu masyarakat, sehingga geliat ekonomi masyarakat di Kota Kupang maupun Kabupaten Kupang kembali bertumbuh dengan cepat seperti sebelum bencana alam terjadi.
Baca juga: Helikopter dioptimalkan salurkan bantuan ke tempat terisolir di NTT
Baca juga: BNPB: Cuaca NTT membaik, mudahkan tim SAR evakuasi korban
Baca juga: Petugas sudah menemukan 17 jenazah korban banjir di Alor
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021