Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta Pemerintah DKI Jakarta menambah taman kota sebagai sarana interaksi publik.
"Dengan semakin terbatasnya ruang privat, ruang publik menjadi sangat penting," kata Mendagri dalam paripurna HUT DKI Jakarta ke-483 di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Bentuk ruang publik yang dimaksud Gamawan dapat berbentuk taman interaktif atau pusat kegiatan komunitas.
Selain untuk ruang publik, keberadaan taman interaktif juga untuk menambah ruang terbuka hijau (RTH) Jakarta yang saat ini baru 9,6 persen dari target 13,9 persen.
Jumlah taman interaktif di Jakarta saat ini adalah sebanyak 88 taman padahal jumlah idealnya adalah 500 taman.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Catharina Suryowati mengatakan tahun ini pihaknya berencana menambah tiga hingga lima taman interaktif di seluruh wilayah DKI.
Kebutuhan lahan untuk taman interaktif itu disebut Catharina tidak terlalu besar karena luas taman bisa bervariasi mulai 300-1.000 meter persegi.
"Di kawasan-kawasan tertentu seperti Tambora yang terkenal sangat padat, dengan luas tanah yang hanya 100 meter persegi saja bisa kita jadikan taman interaktif," katanya.
Jadi, apabila ada warga yang ingin menjual tanahnya yang terletak di kawasan padat walaupun hanya 100 meter persegi pemerintah akan bersedia membelinya untuk dijadikan taman.
Selain menambah taman interaktif, Dinas Pertamanan juga akan menambah hutan kota di dua lokasi yakni di sekitar Jl Tol Soedyatmo seluas 4,4 hektar dan di Jl Borobudur seluas 1,7 hektar.
(T.A043/A033/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010