First Media Gandakan Kecepatan Akses Fastnet

Jakarta (ANTARANews) - PT First Media Tbk (First Media), penyedia layanan komunikasi pita lebar (broadband) meningkatkan bandwith layanan FastNet kepada pelanggan dengan kecepatan akses internet sebesar dua kalipat.

"Layanan baru FastNet meliputi paket Express, Premium, Profesional dan Ultimate dengan "speed" akses mulai dari 1,5 Mbps hingga 10 Mbps," Presiden Direktur First Media, Hengkie Liwanto, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Hengkie, FastNet Express dengan kesepatan hingga 1,5 Mbps ditawarkan seharga Rp335.000 per bulan, FastNet Premium hingga 3 Mbps Rp635.000 per bulan, FastNet Professional hingga 6 Mbps seharga Rp1,23 juta per bulan, serta FastNet Ultimate berkecepatan hingga 10 Mbps bertarif Rp2,03 juta per bulan.

Selain itu, First Media juga menyediakan paket Trial Pack, seharga Rp195 ribu per bulan dengan kecepatan 1 Mbps selama tiga bulan.

Dengan misi "Double Your Speed with FastNet, diutarakan Hengkie, First Media berupaya menjadi penyedia jaringan internet terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menjamin unsur kecepatan dan tarif yang lebih rendah.

"Inovasi ini sekaligus untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses internet berkecapatan tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas akses FastNet ini dapat dinikmati mulai awal Juni, di mana pelanggan lama secara otomatis dapat menikmati fasilitas akses dalam hitungan Megabit pada setiap paket langganannya.

Hengki menjelaskan, dengan peningkatan layanan tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah pelanggan baru FastNet.

Sementara itu, Corporate Sales Director Dicky Mochtar mengatakan, dengan peningkatan kecepatan akses tersebut diharapkan First Media dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap akses internet berkecepatan tinggi sekaligus mendorong masyarakat menyadari pentingnya internet tanpa batas.

"Di tengah mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, pengguna internet membutuhkan teknologi yang mampu mengakses jejaring internet tanpa batas, dengan kouta yang tidak terbatas," ujar Dicky.
(T.R017/P003)