Jakarta (ANTARA News) - Sutradara asal Indonesia, Adhyatmika menjadi salah satu dari enam pemenang kompetisi tahunan Democracy Video Challenge (DVC), kompetisi video pendek untuk merayakan demokrasi tingkat dunia, yang digelar oleh Departemen Luar Negeri AS untuk kedua kalinya.
Lebih dari 700 peserta mengirimkan video sepanjang tiga menit karya mereka melalui YouTube dengan melengkapi pernyataan "Demokrasi adalah ...". Video karya Adhyatmika bertajuk "Democracy Is Yet to Learn"
(Demokrasi berarti kita masih harus belajar) (www.youtube.com/watch?v=uGIVYm-v3kM), menurut siaran pers Kedubes AS, di Jakarta, Selasa, memenangi tingkat wilayah Asia Tenggara.
Adhyatmika lahir di Jakarta dan lulus dari Puttnam School of Film, Lasalle College of The Arts di Singapura. "Demokrasi bukanlah objek, namun sebuah proses," kata Adhyatmika sambil mencirikan karyanya sebagai "komedi satiris surealis mengenai kehidupan demokrasi di Indonesia."
Adhyatmika beserta lima pembuat film pemenang lainnya dari Iran, Spanyol, Kolombia, Nepal dan Ethiopia memperoleh biaya perjalanan penuh ke Washington D.C., Hollywood dan New York City pada September.
Di New York dan Hollywood, para pemenang akan mengunjungi lokasi pembuatan film/TV, dan akan bertemu dengan sutradara, teknisi film, agen pencari bakat profesional, dan ahli media baru. Di Washington, D.C.,
para pemenang akan bertemu dengan para penggiat demokrasi, kalangan media, serta pejabat pemerintah Amerika Serikat.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010