Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan monorel yang sempat terhenti selama beberapa tahun akan dilanjutkan kembali oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan hal itu dalam rapat paripurna DPRD memperingati HUT DKI ke-483 di gedung DPRD DKI Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa.
"Monorel disepakati akan diteruskan segera setelah pembahasan masalah kompensasi dengan pihak swasta selesai," kata Foke (panggilan Fauzi Bowo) dalam sambutannya.
Saat ini, appraisal atau penilaian sedang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai aset yang harus dibayar Pemprov seperti tiang pancang yang telah terpasang di beberapa tempat.
Pembangunan monorel yang dirancang untuk dua jalur itu terhenti karena tidak adanya investor bagi moda transport berbasis rel itu.
Namun pihak pengembang terlanjur membangun tiang-tiang pancang yang dinilai mengotori pemandangan kota jika dibiarkan.
Selain melanjutkan monorel, Foke menyebut bahwa pembangunan moda transportasi lain di Jakarta tetap akan dilanjutkan mengingat saat ini tingkat kemacetan sudah sangat mengkhawatirkan.
"Kereta api dalam kota yang terintegrasi dengan moda angkutan lain akan tetap diusahakan," kata Gubernur.
Selain itu, juga dilakukan pengoperasian dua koridor busway Transjakarta yaitu koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Priok) pada akhir tahun 2010 mendatang.
Pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) yang ditargetkan beroperasi pada 2016 juga masih berlanjut dimana saat ini dalam proses perancangan desain dasar di Departemen Perhubungan.
Selain menambah moda angkutan umum, Gubernur mengatakan bahwa penambahan luas jalan juga tetap dilakukan mengingat pertumbuhan kendaraan yang pesat.
"Perluasan jalan tetap akan dilakukan dengan pembangunan fly over dan underpass. Pembatasan kendaraan seperti `3 in 1` yang mendapat sorotan juga akan diganti dengan sistem lain yang lebih baik salah satunya seperti Electronic Road Pricing," papar Foke.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi yang hadir dalam paripurna tersebut menyatakan dukungannya terhadap upaya DKI mengembangkan angkutan publik.
"Saya melihat Jakarta sudah menyediakan busway yang semakin baik dari waktu ke waktu," kata Mendagri memuji.
Meskipun demikian, Mendagri menekankan pelayanan busway masih tetap harus ditingkatkan terutama untuk faktor kenyamanan dan ketepatan waktu kedatangan bus.
Penambahan jalan juga dinilai Gamawan dibutuhkan karena dengan asumsi pertumbuhan kendaraan seperti beberapa tahun terakhir, Jakarta membutuhkan penambahan jalan sepanjang 2,5 kilometer perhari.
Rapat paripurna yang rutin digelar tiap HUT DKI tanggal 22 Juni itu juga dihadiri oleh anggota DPR RI dan DPD daerah pemilihan DKI Jakarta.
Rangkaian acara telah disiapkan selama sebulan penuh untuk merayakan HUT Jakarta, misalnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Great Sale yang rutin digelar tiap tahun.
(A043/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010