New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham AS berakhir lebih rendah pada Senin, setelah "rally" didorong oleh keputusan China untuk membiarkan mata uangnya mengambang lebih bebas kehilangan momentum sebelum pasar ditutup.

Dow Jones Industrial Average turun 8,23 poin (0,08 persen) menjadi ditutup pada 10.442,42 setelah sempat melonjak lebih dari 140 poin.

Indeks teknologi Nasdaq menyusut 20,71 poin (0,90 persen) menjadi 2.289,09 dan pasar lebih luas indeks S&P 500 tergelincir 4,31 poin (0,39 persen) menjadi 1.113,20

Saham melonjak sejak bel pembukaan dengan sentimen didorong oleh keputusan akhir pekan oleh Beijing yang membiarkan mata uangnya lebih fleksibel dalam apa yang secara luas dilihat sebagai tawaran untuk menghindari pertengkaran dengan Washington di pertemuan puncak G20 pekan ini di Kanada.

Amerika Serikat menuduh Beijing mendapatkan keuntungan yang tidak jujur dalam perdagangan melalui kurs nilai tukar mata uangnya yang tidak sebenarnya.

Yuan mencapai tingkat yang kuat dalam lima tahun dalam perdagangan di Cgina, Senin.

"Namun, Beijing belum membuat pengumuman resmi terkait dengan benar-benar tidak mematok yuannya," kata analis dari Briefing.com dalam catatan untuk kliennya.

"Pemerintah telah membatasi setiap gerakan substansial langsung dalam mata uangnya dengan mengizinkan hanya bergerak 0,5 persen kedua arah per hari," kata mereka.

Yuan naik menjadi sekitar 6,7969 terhadap dolar dalam perdagangan di China, Senin, level terkuat sejak Juli 2005 namun masih dalam batas perdagangan ketat Beijing dan analis mengatakan janji China bukan pertanda revaluasi besar.

Pada 2005, China membuat mata uangnya sedikit fleksibel dan membiarkan yuan untuk menguat sekitar 20 persen terhadap dolar AS.

Tapi tiga tahun kemudian, ia mulai efektif mematok yuan 6,8 terhadap dolar untuk mendukung eksportir yang terhuyung-huyung dari krisis keuangan global. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010