Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan kirab obor yang akan melalui Osaka tidak akan melewati jalanan umum, mengingat lonjakan kasus COVID-19 di wilayah tersebut yang memicu tanggap darurat medis.

"Tokyo 2020 akan mengatur estafet segmen Osaka yang akan dijalankan di Expo '70 Commermorative Park, sebuah taman seluas 260 hektar yang dikelola di prefektur Osaka, tanpa penonton selama acara," kata penyelenggara, seperti dikutip dari Reuters, Rabu.

Prefektur bagian barat Osaka mengumumkan keadaan darurat medis dan meminta penduduk untuk tinggal di rumah serta menghindari acara yang tidak perlu. Wilayah tersebut mencatat rekor tertinggi dengan 878 kasus COVID-19 pada Rabu.

Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo segera putuskan nasib kirab obor Osaka

Baca juga: Estafet obor Olimpiade di Osaka dibatalkan karena lonjakan COVID-19

Keputusan tersebut diambil setelah Gubernur Osaka Horofumi Yoshimura, Rabu, mengatakan akan membatalkan kirab obor Olimpiade yang dijadwalkan berlangsung di jalan-jalan umum karena lonjakan kasus COVID-19.

"Hari ini, kami meminta orang-orang di seluruh Osaka untuk menahan diri dari acara yang tidak perlu dan tidak penting. Jadi, kami membatalkan estafet obor yang akan berlangsung di jalan-jalan umum di seluruh prefektur," ujar Yoshimura.

Kirab obor, yang rencananya akan dilakukan di taman dan ruang terbuka lainnya, dijadwalkan pada pertengahan April di prefektur Osaka.

Baca juga: Api obor Paralimpiade Tokyo akan diambil dari seluruh wilayah Jepang

Baca juga: IOC: Olimpiade jadi cahaya di ujung pandemi

Baca juga: Korea Utara tak akan ikut Olimpiade Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021