Berlin (ANTARA) - Kanselir Angela Merkel mendukung permintaan penguncian COVID-19 yang lebih ketat dan singkat di Jerman lantaran tingkat infeksi yang terlalu tinggi, menurut juru bicara pemerintah Jerman pada Rabu.

Jerman sedang berjuang mengatasi gelombang ketiga pandemi dan sejumlah pimpinan regional menyerukan penguncian COVID-19 yang lebih ketat dan singkat saat negara itu meningkatkan kapasitas vaksinasi.

"Setiap seruan untuk penguncian singkat dan serempak tepat," kata wakil juru bicara pemerintah Ulrike Demmer kepada awak media, menambahkan Jerman sedang menyaksikan lonjakan pasien ICU.

"Kami membutuhkan insiden stabil di bawah 100," katanya, merujuk pada jumlah kasus selama tujuh hari per 100.000 orang. Saat ini berada di 110,1," kata Robert Koch Institute (RKI).

Menurut Demmer, pemerintah juga sedang mempertimbangkan antara aturan nasional atau regional.

"Kisaran regulasi tidak membantu penerimaan," kata Demmer. Saat sejumlah negara bagian menerapkan jam malam selama Paskah, negara bagian lain bereksperimen dengan beberapa pelonggaran pembatasan COVID.

Mayoritas dari 16 kepala negara bagian federal Jerman menolak rencana pembicaraan mengenai langkah selanjutnya, yang dijadwalkan pada 12 April.

Pada Rabu jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di Jerman bertambah 9.677 menjadi lebih dari 2,9 juta, dengan 77.401 kematian, menurut RKI.

Pihaknya memperingatkan bahwa angka itu mungkin belum menunjukkan gambaran secara utuh sebab tidak semua kasus dilaporkan selama Paskah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Merkel sebut Jerman dalam gelombang ketiga pandemi

Baca juga: Jerman perpanjang pembatasan COVID sampai 10 Januari

Baca juga: Jerman tak akan longgarkan langkah pencegahan corona hingga 20 April

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021