Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore menguat ke posisi 9.015/9.025 per dolar AS, lebih baik 75 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Data ekonomi makro Indonesia yang positif dan faktor eksternal yang mendukung menjadi pemicu aksi beli rupiah hari ini dan juga berpeluang menguat kembali hari selanjutnya, kata analis dari Bank Himpunan Saudara, Rully Nova.

"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka di bawah 9.000 per dolar, karena faktor positif pasar makin kuat," katanya.

Adanya laporan bahwa kawasan Asia merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dunia memicu pelaku asing lebih suka bermain di pasar Asia, khususnya Indonesia, katanya.

Ia mengatakan, kenaikan rupiah kemungkinan akan tertahan dengan masuknya Bank Indonesia ke pasar, karena BI khawatir kenaikan rupiah akan menekan pendapatan negara.

BI menginginkan rupiah tetap berada di atas angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Apabila sentimen positif itu terus terjadi seperti hari ini, menurut dia maka rupiah akan dapat menembus level 9.000 per dolar, meski tidak bertahan lama, karena BI melakukan intervensi.

Apalagi BI saat ini memiliki cadangan devisa yang mencapai 81 miliar dolar AS cukup kuat untuk mengantisipasi pergerakan rupiah yang menguat. ucapnya.

Ia mengatakan, posisi rupiah yang mendekati angka 9.000 per dolar sebenarnya cukup baik, asalkan kenaikan itu dapat ditahan dengan masuknya BI ke pasar.

Namun dorongan yang kuat dari eksternal terhadap rupiah, maka BI untuk sementara akan membiarkannya disesuaikan dengan kehendak pasar, ucapnya.

(H-CS/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010