Jakarta (ANTARA News) - Komisaris Utama PT OCBC NISP, Pramukti Surjaudaja, mengatakan pemerintah yang akan menarikkan Tarif Dasar Listrik pada awal Juli sebesar 10 persen dan disusul bahan bakar minyak akan mendorong laju inflasi di dalam negeri meningkat yang pada gilirannya akan memicu suku bunga acuan Bank Indonesia bisa naik sekitar 0,25 sampai 0,50 persen.
Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 10 persen yang akan dikenakan kepada masyarakat menengah ke atas akan memicu suku bunga acuan (BI Rate) Bank Indonesia naik sekitar 0,25 persen sampai 0,50 persen pada akhir tahun ini, katanya usai penandatanganan kerja sama antara Bank OCBC NISP dan Hana Bank di Jakarta, Senin.
Menurut Pramukti, kenaikan TDL itu memang tidak dapat dihindari selain untuk meningkatkan kinerjanya, PLN juga akan membetulkan pipa-pipa listrik yang sudah usang.
Namun kenaikan TDL itu akan memicu laju inflasi di dalam negeri meningkat. Kenaikan laju inflasi itu diperkirakan akan memicu BI Rate juga menguat, katanya.
Apabila kenaikan laju inflasi tidak begitu besar, lanjut dia maka BI Rate diperkirakan akan masih berada di level 6,5 persen.
"Kami harapkan BI masih berada di level 6,5 persen, sehingga suku bunga kredit bank yang saat ini berkisar 11 persen sampai 12 persen masih akan bertahan," katanya.
Namun apabila laju inflasi mengalami kenaikan cukup tinggi, maka akan mendorong BI Rate juga bergerak naik dan juga memicu bunga kredit bank meningkat.
Kenaikan bunga kredit bank diperkirakan hanya sekitar 0,25 persen sampai 0,50 persen, katanya.
Pramukti Surjaudaja mengatakan, kenaikan suku bunga kredit bank diperkirakan sulit ditahan, namun kenaikan itu kemungkinan tidak serta merta.
Perbankan akan menyesuaikan kenaikan itu apabila memang biaya ongkos operasional cenderung meningakt, ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, pemerintah akan sulit untuk menghindari kenaikan tarif TDL, meski menimbulkan pro dan kontra.
"Kami percaya pemerintah mempunyai kebijakan sendiri atas kenaikan TDL itu, meski dilakukan dengan sangat berat, " ucapnya.
(T.h-CS/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010