London (ANTARA News) - Warga Nahdyin di Kerajaan Inggris yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama UK mengelar acara pertemuan silaturahmi dan sekaligus perkenalan dengan terbentuknya Muslimah NU UK bertempat di Indonesia Islamic Centre (IIC) Colindel, London, Minggu.
Pertemuan dihadiri warga Nahdyin yang datang dari seluruh Inggris seperti Newcastle, Nottingham, Birmingam, Colchester, Sheffield, Guilford dan London sekitarnya diawali dengan Tahlillan yang dipimpin mantan Ketua NU UK Muhammad Faqih dan diikuti oleh seluruh warga Nahdyin Inggris.
Tahlilan yang merupakan ciri khas NU itu diawali dengan Sholat Dzuhur berjamaah dan diikuti laporan hasil Muktamar NU ke 32 di Makasar yang disampaikan utusan PCI NU UK Ir Surya Murtiadi Phd dan Dra Hj Afrahul Fadhilah SH.
Kehadiran mantan Ketua PCI NU UK Ir Muhammad Faqih MSA. Phd ke Inggris adalah dalam rangka menghadiri presentasi akhir dari mahasiswa yang dibimbingnya di Universitas Newcastle, Inggris.
Acara pertemuan dan silaturahmi warga Nahdyin yang penuh keakraban dan guyonan khas warga Nahdyin itu juga dihadiri Ketua NU UK Hadi Susanto, yang menjadi dosen di Nottingham University serta sesepuh NU UK dan sekaligus Pembina Muslimah NU UK Royandi Abbas.
Ir Surya Murtiadi Phd menyampaikan hasil Mukhtamar NU di Makasar yang diikuti juga oleh berbagai utusan dari pengurus cabang istimewa di luar negeri lainnya seperti Pakistan, Libanon, Saudi Arabia, Malaysia, Jepang, Belanda, Australia termasuk Inggris yang mendapat sambutan dari seluruh peserta.
Sejak pengurus cabang istimewa NU UK yang didirikan sekitar tahun 2000 an oleh Muhammad Faqih, keberadaan warga Nahdyin dari kalangan terpelajar makin kian berkembang yang dulunya hanya berjumlah sekitar 114 anggota saat ini mencapai lebih 300 anggota yang tersebar di seluruh UK.
"Saya sangat terkesan saat menjadi utusan PCI NU UK di Muktamat NU," ujar Fadhilah yang merupakan satu satunya peserta muktamar wanita yang mungkin dalam sejarah 32 kali berlangsungnya Muktamar NU baru pertama kali ada peserta wanita.
Padahal saat saya mendaftar banyak yang tidak percaya bahwa saya menjadi peserta yang khusus diutus oleh PCI NU UK untuk menghadiri pertemuan warga Nahdyin seluruh dunia, ujar Fadilah yang giat mempromosikan keberadaan Mulimah NU di UK.
Kami sedang menunggu kabar dari Pimpinan Pusat Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawangsa untuk bisa melantik kepengurusan Muslimah NU UK yang merupakan satu satunya di luar negeri, ujar Fadhilah.
Menurut ibu tiga putri yang berangkat remaja, keputusan dari Pimpinan Pusat Muslimah Nahdlatul Ulama sudah dikeluarkan sejak Maret lalu yang ditandatangani Hj Khofifah Indar Parawansa dam Plt Sekretaris Umum Hj Yies Sadiah Maksum MPh dan susunan pengurusnya juga sudah terbentuk.
Sementara itu dalam tausiah Ir Muhammad Faqih mengatakan dunia akan menjadi baik bila dihiasi lima perkara yaitu ilmunya para ulama bukan hanya ulama agama saja tapi dalam arti luas, kedua adilnya umaroh, iklhasnya ibadahnya orang orang yang beribadah, dan kejujuran para pelaku bisnis serta kesediaan para pekerja. Konsep kelima itu diterapkan dunia akan menjadi baik, demikian Ir Muhammad Faqih. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010