Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Bidang Pertahanan Keamanan, Andreas H. Pareira, menyatakan bahwa pihaknya menolak tegas suatu kesepakatan koalisi jika hanya berdasarkan kepentingan para elite demi bagi-bagi kursi.
"Apalagi, jika koalisi itu hanya untuk menyelamatkan segelintir elite dari jeratan hukum," katanya kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu, merespons wacana bakal berkoalisinya PDIP dengan Partai Demokrat pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Andreas Pareira juga menolak suatu kerjasama politik dengan partai yang platform-nya berseberangan dengan PDIP.
"Jadi, kalau koalisi ya harus berdasarkan kesamaan platform politik," katanya.
Ia kemudian menunjuk Kongres ke-3 PDIP yang sudah menetapkan platform politik partainya sebagai kekuatan di luar kekuasaan pemerintahan (partai oposisi).
Mantan anggota Komisi I DPR RI (2004-2009) itu menegaskan, "Tidak mungkin berkoalisi dengan PD, karena jelas-jelas mereka itu partai Pemerintah".
"Jadi jelas pula, untuk lima tahun ke depan peran oposisi ini yang akan dimainkan oleh PDI Perjuangan," kata doktor politik dan hubungan internasional itu.
Andreas Pareira juga berpendapat, menjadi partai oposisi yang konstruktif akan jauh lebih bermanfaat bagi pertumbuhan demokrasi yang sehat di negeri ini, ketimbang pura-pura membangun koalisi, padahal substansinya konspirasi yang membohongi rakyat," tegasnya.
Apalagi, menurut dia, jika koalisi itu hanya untuk merebut kekuasaan demi meraup kekayaan negara.
"Yang begini ini konspirasi namanya, bukan koalisi partai politik, sebagaimana di negara-negara demokrasi," kata Andreas Pareira lagi.
(T.M036/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010