Batam (ANTARA News) - Kantor Pelabuhan Batam menanam 1.000 pohon bakau untuk menyelamatkan ekosistem mangrove di garis pantai Kota Industri, Minggu.
"Ini sesuai dengan intruksi Dirjend Perhubungan Laut tentang penanaman satu juta mangrove di seluruh Unit Pelaksana Tugas Dirjend Perhubungan Laut," kata Kepala Kantor Pelabuhan Laut Batam Ali Ibrahim.
Kanpel Batam, kata Ali Ibrahim , mencanangkan menanam 8.000 pohon bkau di penjuru Batam, dan sebagai permulaan dilakukan di Terminal Ferri Nongsa Pura sebanyak 500 batang dan 500 lainnya di Sauthlink.
Kanpel Batam memilih untuk mengutamakan penanaman mangrove di Terminal Feri Nongsa Pura karena di sekitar terminal khusus pariwisata itu terdapat wisata mangrove, kata dia.
Menurut Kanpel, pelestarian hutan bakau penting untuk melindungi garis pantai, mencegah intrusi(perembesan) air laut, habitat dan tempat pemijahan bagi aneka bita perairan serta sebagai pengatur iklim miro.
Mangrove, kata dia, merupakan tanaman yang paling banyak menyerap CO2 dan mengeluarkan O2 yang dibutuhkan manusia.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana dan investasi Badan Pengusahaan Batam I Wayan Subawa mengatakan BP Batam amat mendukung kegiatan penanaman pohon.
"Mangrove harus dilestarikan karena memberikan oksigen paling banyak ketimbang tumbuhan lain," kata dia.
Penanaman mangrove juga untuk membuat Batam tetap hijau, kaa dia.
"Apalagi sebenarnya, hanya 40 persen wilayah di Batam yang untuk di bangun, selebihnya hutan," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam Azwan mengatakan penanaman pohon bakau penting untuk menjaga ketersediaan oksigen.
(T.Y011/A011/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010