Mamuju (ANTARA News) - Sebanyak empat jenis potensi unggulan untuk investasi agribisnis di provinsi Sulawesi Barat diantaranya, pengembangan Kelapa Sawit, Kakao, Ternak Sapi dan kambing.
Hal ini disampaikan Komite Penanaman Modal Bidang Agribisnis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Didiek Hadjar Goenadi, di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, empat potensi unggulan untuk investasi tersebut memiliki prospek cerah untuk mendorong investor masuk ke provinsi ini, guna mempercepat peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah ini.
"Potensi agribisnis ini akan kami promosikan seluas-luasnya, sehingga ada pemodal yang berminat masuk ke Sulbar untuk melakukan envestasi di daerah Sulbar," kata dia.
Dikatakannya, pengembangan potensi unggulan ini juga bagian untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi secara nasional 6,3 persen di tahun 2010 dengan kebutuhan investasi sebesar Rp1,631 trilun.
"Jika dunia investasi berkembang dengan baik, maka perbaikan ekonomi pun akan dapat tertangani secara optimal yang muaranya daya beli masyarakat pun akan membaik untuk kesejahteraan rakyat, "ungkapnya.
Didiek mengemukakan, empat potensi unggulan agribisnis di Sulbar ini berdasarkan hasil survey dan penetapan komoditi unggulan kawasan yang dilakukan pada tahun 2008 silam, sehingga komoditas ini tentunya oleh pemerintah setempat diharapkan tetap serius dalam rangka mendorong pengembangan potensi daerah tersebut.
Ia menjelaskan, selama ini provinsi Sulbar telah berhasil melakukan pengembangan komoditi perkebunan Kakao melalui program pencanangan gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas-Pro Kakao) pada tahun 2008 silam.
"Kakao Sulbar, salah satu komodit asunggulan utama yang telah berhasil menyumbangkan 20 persen dari total produksi kakao nasional," ungkapnya.
Dijelaskannya, pengembangan Kakao di Sulbar dengan luas areal perkebunan sebanyak 332.902 hektare terdapat di beberapa kabupaten yakni kabupaten Polman, Majene, Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara dengan hasil produksi 90.436 ton di tahun 2008.
"Kita berharap Sulbar pun ikut mendorong komoditas agribisnis lainnya, karena daerah ini memiliki potensi unggulan yang cukup banyak untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini," timpalnya.(*)
(ACO/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010