Brebes (ANTARA News) - Penasihat Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Amien Rais menyatakan saat ini hubungan muhammadiyah dengan pemerintah kurang harmonis sehingga kondisi itu harus segera diperbaiki.

"Menurut saya, saat ini hubungan muhammadiyah dengan pemerintah kurang ramah dan hal itu karena faktor ketuanya," kata Penasihat Pimpinan Pusat Muhammdiyah, Amien Rais di Brebes, Jateng, Sabtu.

Ia mengatakan ketika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Muktamar di Makassar dan Partai Keadilan Sejahtera bermunas di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudoyono bisa hadir.

Namun, kata dia, dengan adanya rencana Muktamar Muhammadiyah di Yogykarta pada 3-8 Juni 2010, kemungkinan Presiden SBY tidak bisa hadir karena akan melakukan umroh.

"Terus terang saja, PP Muhammadiyah agak terpukul dengan tidak bisa hadirnya Presiden SBY pada Muktamar di Yogyakarta nanti. Jujur saja saya tidak menyalahkan SBY," kata mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional tersebut.

Menurut dia, dengan melihat kondisi ini diharapkan ke depan hubungan PP Muhammadiyah dengan pemerintah harus bisa lebih baik.

"Dengan pemerintah, PP Muhammadiyah harus duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan penguasa yang sah tetapi bukan berarti takut. Saya tidak pernah takut penguasa namun kita juga harus menjalin hubungan dengan penguasa yang sah" kata mantan Ketua MPR RI itu.

Ia berharap pada anggota Muktamar Muhammadiyah Juli 2010 bisa menghasilkan kepemimpinan yang baru yang paham tentang Muhammadiyah, mengetahui hubungan dengan negara, dan berpikiran asli Indonesia, bukan impor metode dakwah dari luar.

"Selain itu, yang paling penting lagi pemimpin tidak banyak bicara politik," katanya.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010