Jangan lupa ada rem darurat ketika misalnya dalam satu kelas atau kelompok yang positif satu orang, itu sudah harus membuat kelompok itu karantina dulu dua minggu
Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) terkait dengan pelaksanaan uji coba belajar tatap muka sekolah mulai Rabu (7/4).
Tenaga kesehatan tersebut, kata Dicky, disebar ke setiap sekolah yang melaksanakan uji coba belajar-mengajar tatap muka untuk melakukan pendampingan.
Baca juga: Enam sekolah di Jakarta Utara uji coba belajar tatap muka
"Pemprov DKI harus melakukan mitigasi secara matang sehingga keputusan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah ini tidak menimbulkan kasus baru COVID-19. Dalam rencana pembukaan sekolah di DKI, harus ada pendampingan oleh Dinas Kesehatan DKI dengan menunjuk puskesmas, klinik, atau dokter praktik untuk memantau setiap sekolah," ujar Dicky saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Kehadiran petugas kesehatan yang harus diatur dengan baik ini, lanjut Dicky, bertugas memantau kegiatan sekolah agar tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan paparan COVID-19.
Baca juga: Ini yang harus diperhatikan orang tua menyambut belajar tatap muka
"Setiap sekolah harus jelas siapa pemantaunya karena ini tidak seperti sekolah biasa. Jadi, harus ada pengampu petugas kesehatan," ucap dia.
Dicky juga ketika ditemukan kasus COVID-19 baik di kalangan siswa, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya kegiatan uji coba itu wajib dihentikan sementara.
Untuk petugas kesehatan yang ditunjuk Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI itu, mesti melakukan tindakan lanjutan dengan cara penelusuran kontak (tracing).
Baca juga: Disdik: Tidak semua kelas ikuti uji coba sekolah tatap muka
"Jangan lupa ada rem darurat ketika misalnya dalam satu kelas atau kelompok yang positif satu orang, itu sudah harus membuat kelompok itu karantina dulu dua minggu, sembari nanti di-'tracing'," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahamd Riza Patria menyebut pihaknya akan membuka kembali sekolah tatap muka dengan tahap uji coba dahulu pada Rabu (7/4).
Riza melanjutkan sejauh ini ada sekitar 96 sekolah yang direncanakan akan dibuka sebagai pilot project pembelajaran tatap muka ini sedang dilakukan asesmen.
"Mudah mudahan kalau ini berhasil, nanti kita akan pertimbangkan apakah di tahun ajaran baru, dimungkinkan tatap muka secara langsung atau secara campuran seperti yang diujicobakan, atau cara lain," ucap Riza.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021